Pengungsi Palu masih butuh bantuan air bersih

id Pengungsi, air bersih, bencana

Pengungsi Palu masih butuh bantuan air bersih

Pengungsi Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah mengisi air kedalam ember yang disuplai dari mobil tangki Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Antaranews Sulteng/Moh Ridwan)

Mobil tangki tidak menentu datang bawa air, biasa hari ini datang dua hari kemudian baru muncul lagi
Palu (Antaranews Sulteng) - Para pengungsi korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah masih sangat membutuhkan suplai air bersih dari pemerintah maupun relawan. 

"Di lokasi pengungsian khususnya hunian sementara belum sepenuhnya terbangun sumur bor, sehingga air bersih masih menjadi kebutuhan mendesak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu, Presly Tampubolon di Palu, Kamis.

Air bersih kata dia merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dibutuhkan pengungsi, sehingga harus menjadi prioritas pemerintah memenuhu kebutuhan tersebut.

Presly menjelaskan, pembangunan hunian sementara akan dilengkapi sarana air bersih, termasuk sanitasi dan mandi, cuci, kakus (MCK).

Meski begitu, pembangunan huntara belum sepenuhnya rampung, karena masih terkendala ketersediaan lahan, sehingga berdampak pada pemenuhan air bersih melalui sumur bor. 

Sejauh ini, katanya, penyaluran air bersih masih menggunakan mobil tangki oleh sejumlah instansi pemerintah setempat termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun relawan.

Air itu dipasok dari bak penampungan milik perusahaan daerah air minum setempat. "Kami upayakan setelah pengungsi masuk huntara, air bersih bisa terpenuhi sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan," tambahnya. 

Aswat, pengungsi Kelurahan Petobo mengatakan, hampir semua lokasi pengungsian di wilayah itu sangat kekurangan air bersih sehingga harus mengirit pemakaian air. 

"Mobil tangki tidak menentu datang bawa air, biasa hari ini datang dua hari kemudian baru muncul lagi, " tuturnya. 

Sejumlah selter pengungsian di Kota Palu berada di lahan tandus, sehingga sulit menemukan sumber air bersih jika tidak dilakukan pemboran tanah ke dalaman minimal 25 meter.***