Warga Parigi Moutong diimbau waspada cuaca buruk

id bpbd,bnpb,parigi,moutong,cuaca

Warga Parigi Moutong diimbau waspada cuaca buruk

Ilustrasi, petir sebelum hujan (FOTO ANTARA)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Warga Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah diimbau agar waspada cuaca buruk yang diperkirakan akan melanda daerah tersebut hingga awal tahun 2019.

“Masyarakat tetap waspada mengingat cuaca sering berubah,” kata pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parimo, Mohammad Iqbal di Parigi, Jumat.

Cuaca buruk itu akibat dampak dari musim pancaroba atau peralihan penghujan ke kemarau, sehingga terjadi dinamika cuaca lokal yang memicu aktifnya aliran massa udara basah, dikenal dengan fenomena skala regional Madden Julian Oscilation (MJO) atau fenomena gelombang atmosfer tropis.

Iqbal menyarankan agar masyarakat yang bermukim di bantara sungai serta masyarakat yang menjalankan aktivitas melaut, agar memperhatikan kondisi cuaca dan tekanan angin.

Menyikapi isu bencana yang beredar yang diprediksi terjadi pada (28/12), ia menyampaikan kepada masyarakat agar tidak  panik dan selalu meningkatkan kewaspadaan.

Berdasarkan edaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Palu, yang menyampaikan kepada masyarakat agar tidak percaya pada isu-isu prediksi gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi pada 28 Desember 2018.

BMKG kata dia,  telah menegaskan  bahwa gempa bumi dapat terjadi setiap saat, namun hingga kini belum ada alat yang mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi dan sampai menentukan waktu bencana.

Dia memaparkan, menurut indeks resiko bencana Indonesia yang di keluarkan BNPB, ada sejumlah jenis bencana yang mengancam Parigi Moutong,  diantaranya banjir, tanah longsor, gempa bumi, cuaca buruk termasuk tsunami.

"Sampai saat ini, kita tidak bisa prediksi kapan bencana akan datang khususnya gempa bumi, tsunami dan likuifaksi,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya masih terus membangun koordinasi bersama BMKG dan instansi lainnya, guna memantau situasi prakiraan cuaca di Sulteng sebagai upaya untuk meminimalisir resiko bencana.