Erupsi gunung anak krakatau aktif dan berpotensi bangkitkan tsunami

id krakatau,erupsi

Erupsi gunung anak krakatau aktif dan berpotensi bangkitkan tsunami

Prajurit KRI Torani 860 mengamati aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi di Perairan Selat Sunda, Jumat (28/12/2018). Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya yang terjadi letusan14 kali per menit. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.)

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemotretan udara oleh TNI AU dan BMKG diketahui Gunung Anak Krakatau aktif dan masih berpotensi membangkitkan tsunami.

"Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada, dengan menghindari aktivitas di pantai atau pesisir Selat Sunda, dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer dari tepi pantai," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sadly meminta agar masyarakat memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG.
 

Warga beraktivitas dengan latar belakang awan panas semburan Gunung Anak Krakatau terlihat dari kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye.)



"Selain itu monitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi MAGMA INDONESIA Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi atau isu yang menyesatkan," katanya.

Sadly menambahkan, BMKG dan Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya.