Kapolres: korban mutilasi di Parigi sudah divisum

id jenazah

Kapolres: korban mutilasi di Parigi sudah divisum

Ilustrasi (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)

Saat ini jenazah telah berada di RS Anuntaloko Parigi
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Kapolres Parigi Moutong AKBP Zulham Lubis menyatakan korban mutilasi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (30/12), sudah divisum.

"Saat ini jenazah telah berada di RS Anuntaloko Parigi," kata Kapolres dihubungi dari Kota Palu, Senin.

Warga Desa Salubanga digegerkan dengan penemuan potongan kepala di jembatan Sausu, sementara potongan badan berada sekitar dua kilometer dari lokasi penemuan kepala.

Kata Kapolres, potongan kepala dan tubuh korban, semuanya telah dievakuasi ke rumah sakit untuk penyeldikan selanjutnya.

?Meski begitu, Kapolres belum memastikan apakah potongan kepala itu merupakan korban pembunuhan oleh kelompok-kelompok tertentu atau bukan.

"Nanti kami sampaikan hasilnya setelah mendapat fakta di TKP," ucap kapolres.

Kapolres menjelaskan korban berinisial A, merupakan warga Dusun Salubose, Desa Salubanga. Sementara personel polisi sudah diterjunkan membantu proses evakuasi dari tim intelijen Polres Parigi Moutong dibantu personel Polda Sulteng.

Berdasarkan informasi yang diterima kata kapolres, warga setempat menemukan benda ditutupi kain di jembatan, setelah dibuka ternyata berisi potongan kepala manusia terpisah dari tubuhnya.

"Potongan kepala itu dibawa ke rumah sakit Anuntaloko Parigi untuk proses visum selanjutnya,"?jelas kapolres.

Informasi diperoleh dari warga setempat yang namanya tidak ingin diberitakan mengatakan, penemuan kepala korban inisial A sekitar pukul 11.00 WITA oleh dua warga.

Diketahui, korban merupakan pekerja tambang emas?liar di desa tersebut. "Sekitar pukul 09.00 WITA, korban masih menambang emas secara manual?bersama rekanya," ungkap warga.

Korban telah bermukim di Sausu, sejak tujuh tahun lalu, dan berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan, dengan aktivitas keseharian sebagai pekerja tambang emas.

Sebelumnya, warga sempat melihat korban sedang sarapan pagi disalah satu warung di desa itu.

Hingga kini pelaku dan motif pembunuhan belum diketahui, polisi masih mendalami kasus tersebut.