Palu, (ANTARANews Sulteng) - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Dr Muhtadin Dg Mustafa mengemukakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu melibatkan tokoh agama dan imam masjid serta pegawai syara untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
"Berdasarkan hasil penelitian yang pernah kami lakukan bahwa, sosialisasi yang diinginkan oleh masyarakat utamanya umat Islam yakni lewat pesan-pesan di masjid. Artinya lewat pelibatan pegawai syara, imam masjid dan tokoh agama lainnya," kata Muhtadin di Palu, Rabu.
Muhtadin yang selama ini menjadi tim seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu di Provinsi Sulawesi Tengah, mengatakan penyelenggara pemilihan umum perlu menegaskan kepada pemilih bahwa, menyalurkan hak pilih adalah wajib atau kewajiban setiap individu yang telah memenuhi syarat.
"Dalam Islam, wajib itu artinya harus dilakukan, dilaksanakan dan bila ditinggalkan mendapat dosa. Ini harus disampaikan kepada pemilih," katanya.
Menurut mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa IAIN Palu itu, ada pemahaman dan anggapan di masyarakat bahwa pemilu belum terlalu penting.
Olehnya itu sebagian masyarakat lebih memilih pergi bertani, melaut atau pergi ke tempat kerja dibanding ke tempat pemungutan suara untuk menyalurkan suara.
"Belum lagi, kalau di tempat pemunguatan suara masyarakat/pemilih harus antrian berlama-lama. Ini menambah kejenuhan pemilih," katanya.
Di sisi lain, ia menguraikan, ada kejenuhan masyarakat/pemilih terhadap legislatif, karena mereka menganggap bahwa nasib mereka tidak berubah atau tidak ada perubahan yang dilakukan oleh pemerintah/legislatif.
"Ini yang kami temukan dalam penelitian. Olehnya KPU perlu melibatkan tokoh agama, pegawai syara dan imam masjid dalam sosialisasi pentingnya pemilu," ujar dia.
Terkait hal itu Ketua KPU Sulawesi Tengah Tanwir Lamaming mengakui bahwa sosialisasi mengenai kepemiluan di Sulawesi Tengah belum maksimal.
Namun, sebut Tanwir, KPU terus berupaya menyosialisasikan pentingnya pemilihan umum bagi masyarakat, dan berupaya memberikan pemahaman kepemiluan kepada masyarakat.
"Bahwa sosialisasi itu belum sempurnah, belum maksimal dilakukan, iya. Namun kami terus berupaya memaksimalkan hal ini agar masyarakat betul-betul paham dan mengerti mengenai pentingnya pemilu," kata Tanwir.
Tanwir mengakui saran Muhtadin Mustafa sangatlah baik, karena itu KPU akan mencoba menggandeng tokoh agama, pegawai syara dan imam masjid dalam sosialisasi pemilu untuk peningkatan partisipasi pemilih.
Berita Terkait
Sebanyak 49 PTKIN se-Indonesia jadi peserta IOSIE 2024
Jumat, 1 Maret 2024 15:19 Wib
Menag minta jajaran libatkan masyarakat dalam program keagamaan
Senin, 5 Februari 2024 15:31 Wib
Perkemahan Wirakarya Nasional kuatkan nasionalisme mahasiswa
Senin, 22 Mei 2023 15:00 Wib
Menag: PWN tumbuhkan gerakan inovasi pramuka hadapi perubahan zaman
Senin, 22 Mei 2023 13:31 Wib
FTIK UIN Palu dan IAIN Kendari kerja sama pengembangan pendidikan
Jumat, 23 Desember 2022 16:47 Wib
IAIN Parepare dan UIN Palu optimalkan implementasi Tri Dharma PT
Jumat, 12 Agustus 2022 22:15 Wib
UIN Palu-IAIN Gorontalo lakukan penelitian di wilayah perbatasan
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib
UIN Palu-IAIN Kendari kerja sama pengembangan kelembagaan
Rabu, 18 Mei 2022 15:04 Wib