BI Sulteng siap bantu DKP berdayakan nelayan Donggala korban bencana

id BI Sulteng,DKP Sulteng,Nelayan,Donggala

BI Sulteng siap bantu DKP berdayakan nelayan Donggala korban bencana

Pekerja mengangkut ikan tuna hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Kelurahan Labuan Bajo, Banawa, Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (23/6/2018). Ikan tuna hasil tangkapan nelayan itu langsung dibawa ke Makassar melalui darat untuk diolah dan diekspor ke beberapa negara karena tidak ada mesin pengolah di daerah setempat. ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Kami mensupportĀ dalam bentuk riil. Bukan dalam bentuk kebijakan. Kami akan berupaya agar para nelayan dapat memperoleh bantuan berupa kapal dan dilatih

Palu (Antaranews Sulteng) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah Miyono mengatakan siap membantu Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah memberdayakan nelayan di Kabupaten Donggala yang terdampak gempa dan tsunami.

Kepastian itu disampaikan Miyono dalam dialog terbatas tentang pemberdayaan nelayan ikan teri (ikan kecil) Desa Lero Induk dan  Lero Tatari pasca gempa dan tsunami  di ruang rapat Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Jumat (4/1).

"Kami mensupport dalam bentuk riil. Bukan dalam bentuk kebijakan. Kami akan berupaya agar para nelayan dapat memperoleh bantuan berupa kapal dan dilatih," kata Miyono dalam dialog itu.

Turut hadir dalam dialog tersebut Pemerintah Kabupaten Donggala, Pemkot Palu dan beberapa lembaga dan yayasan kemanusiaan. 
Di depan Kepala DKP Sulteng Hasanuddin Atjo, Miyono menekankan kunci agar program pemberdayaan nelayan di dua desa oleh DKP Sulteng itu sukses adalah sinergitas.

Kerjasama yang kompak seluruh pihak, mulai dari pemangku kebijakan yakni DKP Sulteng dan nelayan serta kelompok usaha pengolahan ikan hasil tangkapan para nelayan kunci utama mewujudkan program tersebut.

"Kalau hanya kerja sendiri-sendiri hasilnya tidak akan terasa dan berdampak. Di sini sinergitas menjadi sangat penting," ujar Miyono.

Selain itu lanjut Miyono, para nelayan dan kelompok usaha yang akan dibentuk nantinya perlu diajarkan mengenai tata cara pembukuan keuangan seperti pemasukan, pengeluaran dan besarnya utang jika nantinya mereka meminjam uang di bank untuk pengembangan usaha.

Sementara itu Kepala DKP Sulteng Hasanuddin Atjo dalam forum itu menyambut baik rencana BI Sulteng yang akan memberikan bantuan usaha salah satunya berupa perahu.

Sebab lanjut Atjo, dari 84 nelayan di dua desa tersebut yang akan diberdayakan, hampir semua kehilangan perahu dan perlengkapan melaut.

"Mereka ini rumahnya dihantam tsunami. Ada yang alat tangkapannya rusak berat hingga tidak bisa digunakan lagi sehingga mereka kehilangan pekerjaan dan belum bisa melaut seperti sediakala," jelas Hasanudin.

Dia mengatakan program pemberdayaan itu akan dimulai tahun 2019 dimulai dengan menyusun masterplan program. 

Kemudian mengadakan bimbing teknis (bimtek) kepada para nelayan dan kelompok usaha, mendampingi para nelayan dan kelompok usaha dalam menjalankan program itu dan akan dievaluasi pada 2021.***