Pemerintah didorong integrasikan dana desa untuk pemulihan pascabencana Sulteng

id pasigala

Pemerintah didorong integrasikan dana desa untuk pemulihan pascabencana Sulteng

Arsip Foto, Diskusi bertajuk Audit Bencana dan Ekologis dalam Tata Ruang, di Jakarta, Minggu (6/1/2019). (ANTARA News/ Anita Permata Dewi)

Palu (Antaranews Sulteng) - Koalisi yang tergabung dalam Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) Center mendorong pemerintah mengintegrasikan dana desa untuk pemulihan pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menimpa tiga daerah itu di Sulawesi Tengah.

Andika, Sekretaris Jenderal Pasigala Center mengemukakan di Palu, Selasa, pemulihan itu dilakukan lewat program ‘desa tangguh bencana’ di Sulawesi Tengah, untuk meminimalisasi dampak bencana yang terjadi. 

“Kita telah membaca rencana-rencana yang dibuat secara nasional. Semua bersifat top-down, aspek partisipasi desa kurang diperhatikan, pemerintah masih terjebak dalam pembacaan makro. Kami menyarankan pemerintah pusat mengubah pandangan dengan memaksimalkan potensi desa sebagai kekuatan bangkit dan tangguh bencana,” kata Andhika dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, secara struktural organisasi desa adalah kekuatan yang harusnya dapat didorong sebagai barisan terdepan memulai apa yang kita sebut dengan partisipasi. 

Masyarakat desa harus diajak membuat rencana bersama secara kolektif, dan pemerintah mencatat kebutuhan mereka secara adil. 

“Kita selalu mengulang kesalahan yang sama menganggap bencana hanya bisa diterima dengan segala kesukaran hidup yang ditimbulkan, tanpa belajar bersama untuk sebuah tata kelola bencana sebagai sebuah kesadaran bersama,” kata dia menjelaskan.

Ia berharap, proses pemulihan dan pembangunan kembali Sulawesi Tengah yang berbasis dana hutang (loan) harus bisa menghasilkan proses berkelanjutan, bukan bangunan kumuh sisa huntara versi PUPR. 

Ia juga menyebutkan bahwa urgensi kerja pelibatan desa memang harus dekat dengan organisasi badan kerja pemulihan dan pembangunan kembali Pasigala. 

“Judul besarnya pemulihan dan pembangunan kembali Pasigala dan Lombok by loan, dari dana hutang sehingga desa, kelurahan, kecamatan, bupati hingga gubernur harus bisa membangun kesadaran dan kecakapan organik mengurus pascabencana, dan membangun kembali pra bencana, mulai dari level paling terkecil,” ujar dia.