Presiden serahkan 3.000 sertifikat tanah di Jakarta Barat

id jokowi

Presiden serahkan 3.000 sertifikat tanah di Jakarta Barat

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang (kedua kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) menyapa warga disela-sela menyerahkan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Cengkareng, Jakarta, Rabu (9/1/2019). Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah melampaui target penyerahan sertifikat tahun 2018, yaitu sebanyak 9,315 juta sertifikat telah dibagikan dari target sebanyak tujuh juta sertifikat. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww)

Sengketa lahan di mana-mana, karena apa, masyarakat tidak pegang yang namanya sertifikat, yang namanya tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Presiden Joko Widodo menyerahkan 3.000 sertifikat tanah kepada rakyat di Jakarta Barat untuk mencegah sengketa tanah yang kerap terjadi di tengah masyarakat.

"Sengketa lahan di mana-mana, karena apa, masyarakat tidak pegang yang namanya sertifikat, yang namanya tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu.

Menurut Presiden Jokowi, setiap dirinya berkunjung ke daerah kerap mendengar masalah sengketa tanah.

Dalam acara itu Presiden menyerahkan sertifikat tanah secara simbolis kepada 12 orang perwakilan yang terdiri dari beragam profesi antara lain ibu rumah tangga, wiraswasta, dan karyawan swasta.

Total sebanyak 63.690 bidang lahan di Kota Madya Jakarta Barat telah tersertifikat pada 2018.

Menurut Presiden Jokowi, dengan memiliki sertifikat tanah, masyarakat mendapatkan bukti legal hak atas tanah masing-masing.

Selain itu, Presiden meminta masyarakat mengkalkulasi secara matang kemampuan angsuran bagi warga yang hendak menjadikan sertifikatnya sebagai agunan ke bank untuk mendapatkan modal.

Dia mengharapkan masyarakat tidak menggunakan dana dari modal yang didapat untuk membeli barang-barang yang konsumtif, melainkan untuk hal-hal yang produktif, seperti untuk modal berusaha ataupun modal kerja.

 "Saya titip supaya kita ingat pinjam ke bank itu mengangsur, pinjam ke bank itu mencicil," kata Jokowi.

Presiden mengatakan dirinya kerap mengingatkan masyarakat di daerah-daerah yang dikunjunginya untuk memanfaatkan dana dari keuntungan usaha untuk membeli produk konsumsi, bukan dari modal pinjaman.

Pemerintah menargetkan penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat pada 2019 sebanyak 9 juta sertifikat.

Pada 2018, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melampaui target penyerahan sertifikat yang diharapkan 7 juta, menjadi 9.315 juta sertifikat telah diserahkan.