BPBD BANGUN PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI BENCANA LEWAT INFORMASI

id bpbd palu

Palu, 1(Antaranews Sulteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kota Palu, Sulawesi Tengah, berencana membangun pemahaman masyarakat tentang kebencanaan lewat pengelolaan dan pelayanan informasi sebagai salah satu bentuk mitigasi untuk minimalisir dampak bencana.

"Kemudian kita melakukan mitigasi dari aspek informasi," ucap BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon, di Palu, Selasa. 

Ia mengemukakan, untuk mitigasi bencana kepada masyarakat, BPBD Palu telah memiliki Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) yang bertanggung jawab sebagai pengelola informasi bencana.

Presly mengaku bahwa idealnya BPBD Palu membangun kerja sama dengan media-media di daerah tersebut, untuk memberikan informasi mengenai kebencanaan, sebagai upaya meng-edukasi masyarakat.

"Potensi-potensi bencana dan rencana-rencana mitigasi perlu di informasikan kepada masyarakat untuk diketahui, kemudian kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama masyarakat di daerah rawan bencana," sebut Presly.
Dirinya menyebut bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat yang bermukim di daerah-daerah rawan bencana.

"Hanya saja yang menjadi persoalan ialah, mengenai kesadaran masyarakat, misalnya kami turun lapangan memberitahukan kepada masyarakat bahwa jangan bermukim di daerah alur sungai, atau alur alam tetapi hunian berdiri juga," sebut dia.

Ia mencontohkan alur sungai di Kelurahan Kabonena hingga wilayah Taman Ria. Sebagian besar bahu sungai bahkan alur sungai telah berdiri bangunan warga.
Karena itu, sebut dia, pihaknya memasang papan informasi di daerah-daerah yang merupakan alur alam, yang pada dasarnya tidak boleh ada bangunan.

Dia mengaku bahwa sejak dirinya menjabat sebagai kepala BPBD Palu, pihaknya telah memasang kurang lebih sekitar 60 jalur evakuasi sebagai salah satu informasi.

"Minimal harus dibuat 400 jalur evakuasi yang semuanya mengarah ke titik-titik evakuasi/shelter," sebutnya.

Ia menambahkan berdasarkan RTRW Kota Palu terdapat 4 titik evakuasi meliputi Lapangan Vatulemo, STQ, belakang KEK Palu dan Lapangan Gawalise.
"Masyarakat sudah tau itu. Namun persoalannya apakah cukup empat titik tersebut, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Palu," ujar dia.

Menurut dia, kedepan perlu ada penambahan shelter/titik kumpul evakuasi serta pembenahan agar dapat difungsikan secara memadai.