Bencana alam pengaruhi kunjungan wisata di Sulteng

id Pariwisata, kunjungan wisata, sulteng

Bencana alam pengaruhi kunjungan wisata di Sulteng

Ilustrasi, Wisata taman hutan rakyat Palu (Antaranews Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyebut bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi menimpa tiga daerah di provinsi itu mempengaruhi tingkat kunjungan wisata selama 2018.

"Terjadi penurunan tingkat kunjungan wisata khususnya wisatawan nusantara sebesar 17.822 kunjungan, " kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng I Nyoman Sariadijaya saat dihubungi, Minggu.

Menurut Nyoman, bencana dahsyat yang memorakporandakan Kota Palu,  Kabupaten Donggala dan Sigi berdampak signifikan terhadap perkembangan industri pariwisata di Sulteng. 

Bagaimana tidak, sebanyak 30 persen destinasi dan amenitas atau fasilitas pendukung industri pariwisata rusak berat akibat di hantam gempa dan tsunami. 
Khwusunya destinasi wisata buatan di Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulteng. 

"Palu memiliki banyak destinasi wisata buatan,  terutama yang menghadap langsung ke Teluk Palu hancur dan tidak bisa difungsikan seperti semula, " ungkap mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong ini.

Sementara, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, katanya, menunjukan progres yang baik selama 2018 yakni dengan target 19.000 kunjungan dan realisasi sebesar 25.741 kunjungan sehingga terjadi pertumbuhan jumlah sebanyak 6.741 kunjungan wisata. 

Sedangkan tingkat kunjungan wisatawan nusantara dari target 3.450.000 kunjungan, terealisasi hanya 3.432.178 kunjungan sehingga terjadi penurunan 17.822 kunjungan. 

"Kontribusi sektor pariwisata 
terhadap perekonomian Sulteng justru meningkat 6.65 persen dibanding 2017 hanya 4,41 persen karena ditopang kunjungan wisatawan mancanegara," ujarnya. 

Nyoman menambahkan, hingga kini perbaikan sarana dan prasarana belum dilakukan, karena masih menunggu 
pemetaan zona rawan bencana Palu dan sekitarnya serta revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Sulteng, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Saat ini pemerintah tengah memperbaiki infrastruktut jalan ke sejumlah destinasi," tuturnya. 

Nyoman mengaku, sebagai upaya pemulihan,  pihaknya memberikan dorongan dan semangat terhadap pelaku usaha industri pariwisata agar bangkit.

Selain itu, memberikan advokasi kepada pelaku usaha industri pariwisata agar selalu memberikan pelayanan yang baik kepada tamu/wisatawan melalui berbagai kegiatan.