KPU: TPS terpencil Parigi Moutong diupayakan bisa diakses transportasi

id Tps terpencil, Kpu, Parigi moutong

KPU: TPS terpencil Parigi Moutong diupayakan bisa diakses transportasi

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Parigi Moutong, Abdul Chair

Parigi (Antaranews Sulteng) - Komini Pemilihan Umum (KPU) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengupayakan TPS terpencil untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di kabupaten itu bisa diakses alat transportasi saat pendistribusian logistik nanti. 

"Kami upayakan TPS itu dekat dengan masyarakat khususnya kepada mereka di wilayah terpencil, " kata Ketua KPU Parigi Moutong Abdul Chair di Parigi, Jumat. 

Chair menjelaskan, menjangkau wilayah-wilayah terpencil pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah setempat termasuk pihak kepolisian guna memudahkan mobilisasi logistik dan warga ke TPS. 

"Saat ini sudah banyak desa memiliki kendaraan operasional, melalui bantuan pihak desa kita bisa mobilisasi warga yang jaraknya jauh dari TPS, " tambahnya.

Ia memaparkan Parigi Moutong memiliki 1.339 TPS yang tersebar di 23 kecamatan dan 200 lebih desa termasuk didalamnya 27 TPS tersulit dan 88 TPS terpencil serta enam desa sulit dan empat desa terpencil.

Jumlah pemilih di kabupaten itu sebanyak 303.941 pemilih terdiri dari 155.379 orang laki-laki dan 148.562 orang perempuan berdasarkan data pemilih tetap hasil perbaikan kedua (DPTHP-2), DPT ini meningkat dibanding Pilkada 2018 hanya 298.004 pemilih. 

Menurutnya, khusus TPS di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, sebagai salah satu TPS terpencil yang sempat terjadi insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) beberapa waktu lalu akan dilakukan pengamanan ketat mulai dari pendiatribusian logistik hingga proses pemungutan sura. 

"Kami harap situasi tetap kondusif sehingga tidak menganggu jalannya pemungutan suara, " katanya. 

Saat ini KPU telah menjalankan sejumlah tahapan Pemilu serta memperkuat sosialisasi dimasyarakat dengan melibatkan pemangku kepentingan di daerah itu termasuk relawan demokrasi yang di bentuk KPU guna meningkatkan partisipasi pemilih.
"Pemilu kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga perlu sosialisasi maksimal khsusunya pemilih pemula, " tutur Chair.