Wali Kota minta warga bersihkan saluran air antisipasi musim hujan

id hidayat

Wali Kota minta warga bersihkan saluran air antisipasi musim hujan

Wali Kota Palu Hidayat (www.sulteng.antaranews.com/Muh. Arsyandi)

Kalau lingkungannya bersih, drainase memadai dan sampah-sampah tidak berserakan, meski hujan datang, tidak akan sampai terjadi banjir
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Hidayat minta warga yang ada di daerahnya untuk proaktif membersihkan lingkungan dan saluran air guna mengantisipasi datangnya musim hujan agar tidak terjadi banjir dan wabah penyakit.

"Kalau lingkungannya bersih, drainase memadai dan sampah-sampah tidak berserakan, meski hujan datang, tidak akan sampai terjadi banjir," katanya di Palu, Jumat.

Ia mengatakan Pemkot Palu telah berupaya untuk memperbaki saluran-saluran yang ada dalam wilayah kota ini, tetapi seringkali ketika datang hujan deras terjadi banjir.

Setelah diperiksa, kata dia, drainase tertutup oleh berbagai sampah, sehingga aliran airnya tidak lancar dan meluap sampai ke jalan dan juga halaman rumah warga.

Selain banjir, katanya, juga wabah penyakit muncul seperti deman berdarah (DBD), karena memang kqalau lingkungan kotor dan juga banyak genangan air akan menjadi tempat nyamuk berkembangbiak.

Karena itu sebelum semuanya terjadi, Hidayat mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkunganya masing-masing.

"Jika ada kerja bakti, jangan hanya diam di rumah, tetapi ikutlah bersama-sama dalam kegiatan tersebut guna mengantisipasi banjir dan mencegah berbagai penyakit yang dapat merugikan kita semua," kata Hidayat.

Di Palu ada beberapa titik rawan yang jika musim hujan tiba sering banjir dan airnya merendam permukiman penduduk. Selain karena memang permukimannya rendah, juga drainase banyak bermasalah.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Palu Huzaimah membenarkan selama Januari 2018 ini sudah tercatat 19 warga Kota Palu terserang demam berdarah dengue (DBD).

Ia mengatakan kebanyakan penderita tinggal di lingkungan-lingkungan yang relatif kumuh. Bahkan salah satu penderita dilaporkan tinggal di salah satu posko pengungsian korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi.

Dia menyatakan jumlah penderita DBD saat ini tidak sebanyak tahun 2018?yang mencapai angka puluhan penderita, namun demikian masyarakat diminta tetap waspada.

"Seluruh aparat Dinkes serta kesadaran masyarakat menjaga lingkungan yang bersih agar DBD tidak menyebar, katanya.

Upaya pencegahan DBD terus digencarkan Dinkes Kota Palu di antaranya melakuan pengasapan di titik-titik yang rawan bersarang dan berkembang biaknya nyamuk aedes?aegypti yang membawa virus DBD.

"Tapi yang paling penting adalah menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. Kalau ada ditemukan? warga yang mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tak sembuh-sembuh dan muncul banyak bintik-bintik merah, agar segara dilaporkan ke dokter atau puskesmas terdekat," ujarnya.