Bulog Sulteng kurangi pembelian beras 2019

id bulog,beras

Bulog Sulteng kurangi pembelian beras 2019

Stok beras di gudang Bulog Palu cukup aman (Anas Masa)

Palu (Antaranews Sulteng) - Perum Bulog Sulawesi Tengah pada tahun 2019 menargetkan pembelian beras petani di daerah itu sebanyak 32.000 ton atau berkurang dibanding 2018 yang mencapai 50.000 ton.

"Tahun ini kami turunkan, menyesuaikan dengan kebutuhan penyaluran," kata Khozin, Kepala Perum Bulog Sulteng yang dihubungi lewat telepon genggam di Palu, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah masih mempercayakan Bulog menyalurkan beras kepada masyarakat kurang mampu di setiap daerah di Tanah Air, termasuk di Sulteng.

Di Provinsi Sulteng sendiri, kata dia, penyaluran beras langsung oleh Bulog kepada penerima beras subsidi tersebut masih dilakukan seperti biasanya, kecuali bagi rumah tangga sasaran (RTS) disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Dengan demikian, RTS yang ada di 12 kabupaten di Sulteng masih menerima jatah beras mereka seperti biasa yakni dari Bulog disalurkan ke titik distribusi di kecamatan dan selanjutnya disalurkan kepada warga sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah.

Karena jatah beras untuk RTS di Kota Palu sudah menggunakan kartu BPNT, otomatis penyaluran berkurang sehingga Bulog juga ikut menyesuaikan target pengadaan pada 2019 ini.

Akan tetapi, kata dia, bukan berarti setelah target terpenuhi lalu Bulog tidak bisa lagi membeli gabah/beras produksi petani. Bulog tetap bisa membeli jika masih ada panen. Karena tugas Bulog adalah sebagai stabilisasi harga gabah/beras di tingkat petani dan pengecer.

"Kalau harga beras di tingkat petani anjlok, maka Bulog harus melakukan pembelian agar petani tidak merugi," katanya.

Begitu pula jika harga beras di tingkat pengecer bergerak naik, maka Bulog harus melakukan intervensi pasar dengan menjual beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dengan intervensi tersebut diharapkan harga beras di pasaran kembali stabil.

Dia menambahkan hingga kini, Bulog Sulteng tetap gencar menjual beras medium dan premium sesuai HET yang ditetapkan.

Penjualan beras medium dengan harga Rp8.500/kg dilakukan Bulog dengan menggempur pasar-pasar tradisional yang ada di kota/kabupaten bermitra dengan pedagang pengecer.

Pedagang pengecer selain menjual beras premium, juga menjual beras medium milik Bulog.

Kegiatan tersebut selama ini berhasil menekan gejolak harga beras di tingkat pengecer. Sekarang ini, harga beras medium maupun premium di pasaran relatif stabil dan terkendali.