DPRD Palu desak teror terhadap relawan di Balaroa segara diusut tuntas

id Teror,DPRD Palu,Palu,Kota Palu,Balaroa

DPRD Palu desak teror terhadap relawan di Balaroa segara diusut tuntas

Beberapa pengungsi memperlihatkan Air seni dalam botol air mineral (kanan) yang diterima salah satu relawan yang juga ketua tim posko kesehatan posko pengungsi terpusat Sport Center Balaroa, Iin Staryo, Senin petang (28/1). (Antaranews Sulteng/Muh. Arsyandi)

Palu (Antaranews Sulteng) - Sejumlah anggota DPRD Kota Palu sangat menyesalkan teror dengan air seni yang dialami sejumlah relawan yang melayani pengungsi korban likuefaksi di kawasan pengungsian terpusat Sport Center Balaroa.

Jika teror yang mereka alami tidak segera ditindaklanjuti dikhawatirkan keamanan dan keselamatan para relawan di sana akan makin terancam. Terlebih perilaku premanisme di kawasan pengungsian tersebut makin mengkhawatirkan.

"Apalagi sebelumnya mereka sudah melaporkan ke Kelurahan Balaroa tapi tidak direspon. Pemerintah Kota Palu harus bertindak tegas," kata Anggota Fraksi PAN Danawira Asri dalam rapat evaluasi penanganan pasca bencana oleh Pemkot Palu di ruang sidang utama DPRD Palu, Selasa.

Menurut Danawira, perlakuan yang mereka alami sejak minggu lalu itu sangat tidak senonoh apalagi perlakuan tersebut dialami oleh wanita.

"Sementara mereka bekerja melayani tulus dan ikhlas untuk warga Palu. Mungkin hal-hal yang lebih parah akan mereka alami jika tidak ada tindak lanjut sedangkan mereka adalah relawan,"ujar Danawira.

Sementara itu anggota Fraksi Golkar Muh. Rum meminta aparat kepolisian agar segera mengusut tuntas kejadian itu.

Dalam rapat evaluasi yang dihadiri sebagian besar anggota DPRD Palu dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Palu, Rum memdirong agar dibuat suatu rekomendasi kepada pihak kepolisian.

"Hari ini harus kita buat rekomendasi. Kalau perlu   satu kali 24 jam aparat kepolisian Polres Palu harus menjaga mereka di sana. Ini adalah tanggungjawab kita,"kata Rum.

Menurut Rum siapa saja yang datang ke Palu dnegan niat dan tujuan semata-mata untuk membantu,  menolong dan melayani korban bencana 28 September harus dilindungi. Apalagi relawan yang berasal dari luar daerah.

"Mereka rela tinggalkan keluarganya di sana demi membantu kita. Ini harus menjadi peran camat dan lurah. Kita minta pemkot harus melindungi dan menindaklanjuti ini,"tegas Rum.

Baca juga: Relawan di kawasan pengungsian terpusat Balaroa diteror air seni

Sementara itu Koordinator Perencanaan dan Pengawasan keuangan pasca bencana yang juga Kepala Inspektorat Palu Didi Bakran di sela-sela rapat langsung menghubungi pihak kelurahan.

Didi memerintahkan agar kasus teror air seni yang dialami Iin Staryo dan Komariah secepatnya diselesaikan Pihak Kelurahan dan Satgas K5 Kelurahan Balaroa.

"Saya minta komiu (kamu) segera selesaikan kasus ini,"perintah Didi lewat sambungan telefon.

Didi menegaskan akan menindak tegas pihak kelurahan dan kecamatan jika kasus tersebut dan kasus premanisme yang makin merajalela di kawasan pengungsian Balaroa itu tidak diselesaikan.

Wakil Ketua DPRD Palu Basuki Karim dalam rapat evaluasi itu mengatakan  akan mencoba menjadwal pertemuan  khusus kepada relawan  dari berbagai NGO di Palu.

Pertemuan itu dirasa Bashmin perlu dilaksanakan untuk mendengar kelurahan dan perlakuan tidak baik yang dialami selama melayani korban bencana di posko-posko pengungsian.

"Karena hari ini agendanya ralat evaluasi penanganan pasca bencana oleh Pemerintah Kota Palu jadi kita akan coba jadwalkan kembali pertemuan untuk membahas soal itu. Saya kira begitu mungkin yah," ujar Bashmin.