Pemprov Sulteng gelar operasi pasar elpiji

id elpiji

Pemprov Sulteng gelar operasi pasar elpiji

Warga membawa tabung gas elpiji tiga kilogram bersubsidi yang ditukarkan saat operasi pasar di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (29/1/2019). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/ama.

Palu (Antaranews Sulteng) -  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Pertamina Palu menggelar operasi pasar elpiji 3kg guna memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya Imlek 2019.

Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Zainuddin Hak, Rabu membenarkan adanya kegiatan itu,mengingat masyarakat sangat membutuhkannya.

Selain beberapa kebutuhan pokok yang mereka sangat butuhkan untuk hari raya, tentu juga elpiji diperlukan.

Makanya, kata dia, Pertamina mendukung operasi pasar khusus untuk penjualan elpiji bersubsisi yang hanya diperuntukan bagi rumah tanggah dan bukan kebutuhan usaha atau bisnis.

Selain menggelar operasi pasar di beberapa permukiman penduduk dengan menggunakan kendaraan operasional milik Pertamina, elpiji subsidi 3kg dan juga elpiji 5,5kg ikut dijual di pasar murah dan banyak warga yang membelinya bahkan stok tidak cukup karena persediaan terbatas.

Tetapi, kata dia, stok elpiji yang dijual melalui operasi pasar keliling cukup memadai disiapkan pihak Pertamina.

Harga elpiji 3kg dipatok Rp16.000/tabung. Harga itu sudah sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan pemerintah di daerah ini.

Sejumlah warga mengatakan pasar murah sangat membantu karena standar harga yang berlaku jauh lebih rendah dibandingkan di pasaran umum.

Ny Yulan, seorang warga mencontohkan, gula pasir dijual di pasar murah Rp11.000/kg. Sementara di pasaran mencapai Rp13.000/kg. Begitu halnya dengan beras. Harga beras dijual Bulog hanya Rp8.500/kg. Di pasar, kata dia, harga beras jenis dan kulitas yang sama mencapai Rp9.000/kg.

Hal senada juga disampaikan Ny Lia. Warga yang berdomisili di sekitar lokasi pasar murah tersebut juga menyatakan kegiatan itu benar-benar sangat membantu warga untuk membeli berbagai jenis kebutuhan dengan harga relatif murah.

"Pokoknya kegiatan ini sangat menolong warga. Apalagi disaat seperti sekarang ini dimana ekonomi masyarakat sedang terpuruk akibat bencana alam gempabumi dan tsunami yang melanda wilayah Kota Palu,Donggala dan Sigi pada 28 September 2018.