Yerusalem (antarasulteng.com) - Kaum vandal dari kelompok ekstremis Yahudi menyemprotkan grafiti
anti-Yesus pada Biara Salib dan astana Armenia di Yerusalem semalam,
kata polisi kepada AFP, Rabu.
Perilaku vandal ini mengundang
kecaman keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menunjukkan
"kejijikkan-nya" terhadap insiden itu, demikian kantor PM Israel.
Juru
bicara polisi Israel Luba Samri menyebutkan, graffiti yang menghina
Yesus Kristus itu "disemprotkan ke gerbang masuk astana Armenia...dan
pada satu biara milik (Kristen) Ortodoks Yunani."
Di luar Biara
Salib dekat gedung parlemen Israel, kaum vandal juga mempereteli ban-ban
pada tiga mobil milik staf biara, dan menuliskan "price tag" dan
"Selamat Hanukkah" yang adalah hari libur Yahudi.
Insiden itu kini sedang diselidiki pemerintah Israel, kata koresponden AFP.
Bapa
Claudius, kepala Biara Salib, mengatakan dia melihat grafiti itu pada
pukul 4.30 pagi waktu setempat, kala hendak beribadah.
"Ini
ketujuh kalinya hal seperti itu terjadi di sini," kata dia kepada
wartawan, sembari mengatakan andai saja orang-orang vandal itu mengetuk
pintu maka dia akan mengundangnya masuk guna diajak minum teh dan
berdiskusi soal keyakinan dia.
Satu pernyataan dari kantor PM
Netanyahu menyebutkan bahwa sang PM menunjukkan ekspresi kejijikannya
atas serangan para ekstrimis Yahudi itu.
"Nilai-nilai Yahudi
dengan apa kita dibesarkan dan dengan apa kita membesarkan anak cucu
kita, tegas menolak aksi-aksi seperti itu," kata Netanyahu.
"Kebebasan
menjalankan semua agama di Israel akan dijamin, dan kami akan mengambil
langkah hukum terhadap orang tak bermoral yang melakukan kejahatan
seperti itu."
"Price tag" adalah ungkap kebencian kaum ekstrimis Israel yang biasanya menyasar orang Palestina dan Arab.
Serangan
kaum ekstrimis Yahudi ini cenderung melibatkan vandalisme atau
penghancuran properti orang Palestina dan biasanya diikuti dengan
merusak mobil, masjid dan pohon zaitun. (Ant/AFP)