Sulteng ketambahan tiga SPBU Kompak BBM satu harga

id BBM satu harga, pertamina,sulteng

Sulteng ketambahan tiga SPBU Kompak BBM satu harga

Salah satu SPBU Kompak program BBM satu harga yang didirikan pertamina MOR VII Sulawesi di Desa Una-Una Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo UnaUna, Sulawesi Tengah.(Antaranews Sulteng/Moh Ridwan)

Palu (Antaranews Sulteng) - PT Pertamina (Persero) menyebut Provinsi Sulawesi Tengah akan mendapat tambahan tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak BBM satu harga pada tahun  anggaran 2019 yang akan ditempatkan di wilayah tertinggal, terpencil dan terluar (3T) di provinsi tersebut.

"Selama 2018, Pertamina telah menyelesaikan 100 persen target pembangunan SPBU BBM satu harga di Pulau Sulawesi," kata Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi M Roby Hervindo yang dihubungi dari Palu,Rabu.

Secara nasional tahun 2019 ini Pertamina menargetkan sebanyak 39 lembaga penyalur BBM satu harga yang tersebar di berbagai daerah dan pulau Sulawesi, dan Sulteng mendapatkan jatah tiga SPBU.

Program BBM satu harga yang digagas pemerintah pusat sudah berlangsung di sejumlah daerah di tanah air sebagai upaya untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit karena keterbatasan infrastruktur, agar masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang normal. Selai itu, merupakan komitmen pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat di tanah air terutam daerah 3T sesuai amanat Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi nomor 22 Tahun 2001 dan UU Energi nomor 30 Tahun 2007.

Roby menjelaskan sejak 2017 Pertamina telah mendirikan tiga dari empat SBPU Kompak BBM satu harga di Sulteng dan semuanya sudah beroperasi di antaranya Kabupaten Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Kepualauan Togean, Kabupaten Tojo UnaUna. Sedangkan 2018 satu SPBU didirikan di Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi.

"Tahun ini Sulawesi Tengah mendapat jatah tiga SPBU BBM satu harga sehingga tolal keseluruhan akan menjadi tujuh SPBU kompak," ujarnya namun tidak merinci di wilayah mana saja rencana pendirian SBPU kompak di Sulteng.
Roby memaparkan sejauh ini pemerintah pusat belum menetapkan sasaran pembangunan SPBU kompak, karena masih melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Pertamina hanya sebagai pelaksana, jika sudah ditetapkan lokasi di masing-masing daerah oleh pemerintah, baru kami tindak lanjuti," tambahnya.

Roby menguraikan, BBM satu harga merupakan solusi pemerataan harga khsusnya di wilayah-wilayah terpencil sesuai penetapan pemerintah, karena wilayah terpecil sangat rentan penjualan BBM dengan harga yang tidak wajar. 

Setiap bulan Pertamina MOR VII rata-rata menyalurkan BBM satu harga sebesar 1.588 Kilo Liter antaralain premium 1.133 kiloliter, solar 389 kiloliter dan pertalite 67 kiloliter kepada seluruh lembaga penyalur di wilayah Sulawesi.

"Dari jumlah tersebut, 329,67 kiloliter disalurkan di Sulawesi Tenggara, 840 kiloliter di Sulteng, 372 kiloliter di Sulawesi Utara dan 46,67 kiloliter di Gorontalo," ucap Roby.

Kehadiran BBM satu Harga di wilayah Sulawesi banyak dinikmati petani, nelayan dan pelaku usaha kecil di wilayah 3T. Berbagai usaha antara lain transportasi, perdagangan, industri rumah tangga, perikanan, dan pertanian terus menggeliat sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau, untuk BBM jenis premium 6.450 per liter dan Rp solar 5.150 per liter.