Darmin: pertumbuhan ekonomi 5,17 persen disokong pulihnya konsumsi

id darmin

Darmin: pertumbuhan ekonomi 5,17 persen disokong pulihnya konsumsi

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kanan) (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww./)

Ekonomi kita itu pertumbuhan konsumsi sama pembentukan modalnya (Pembentukkan Modal Tetap Bruto/PMTB) memang baik sehingga sebetulnya secara musiman itu kita tau kan

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memandang pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen pada 2018 terbantu pulihnya konsumsi rumah tangga ke tren pertumbuhan di atas lima persen setelah anjlok menjadi 4,9 persen pada 2017.

"Ekonomi kita itu pertumbuhan konsumsi sama pembentukan modalnya (Pembentukkan Modal Tetap Bruto/PMTB) memang baik sehingga sebetulnya secara musiman itu kita tau kan," kata Darmin di Jakarta, Rabu.

Darmin memperkirakan pada 2019 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus berada di atas lima persen, setelah dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi sulit menembus lima persen.

Pulihnya konsumsi rumah tangga, kata Darmin, karena membaiknya daya beli masyarakat, yang juga dipicu pencairan anggaran belanja sosial dari pemerintah sepanjang 2018.

"Misalnya di daerah, kenaikan harga kelapa sawit telah membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun memanh kalau harga karet belum," ujar Darmin.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara kumulatif sebesar 5,05 persen atau melanjutkan tren pertumbuhan di kuartal III 2018 yang naik 5,03 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan kenaikan konsumsi rumah tangga dipicu kenaikan penjualan eceran yang sebesar 4,74 persen pada 2018 dibanding 2017. Kemudian, penjualan mobil dan motor yang naik masing-masing 5,42 persen dan 7,44 persen.

"Selain itu, penjualan selama Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) juga berpengaruh terhadap sektor perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Semua masyarakat berlomba-lomba karena banyak diskon, itu menyebabkan sektor perdagangan tumbuh 4,39 persen," ujar Suhariyanto.*