Wall Street menguat didukung tingkat inflasi positif dan laba kuat

id wall street

Wall Street menguat didukung tingkat inflasi positif dan laba kuat

Ilustrasi (REUTERS/Brendan McDermid/)

New York,  (Antaranews Sulteng) - Bursa saham Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar didukung oleh tingkat inflasi positif yang ditunjukkan oleh harga-harga konsumen AS pada Januari, dan laba yang lebih baik dari perkiraan oleh sejumlah perusahaan AS untuk kuartal keempat 2018.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 117,51 poin atau 0,46 persen, menjadi berakhir di 25.543,27 poin. Indeks S&P 500 bertambah 8,30 poin atau 0,30 persen, menjadi ditutup di 2.753,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 5,76 poin atau 0,08 persen lebih tinggi, menjadi 7.420,38 poin.

Saham Diebold Nixdorf melonjak lebih dari 39 persen di sekitar penutupan pasar, setelah produsen ATM AS itu melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi para analis. Proyeksinya untuk 2019 juga tampak kuat.

Saham Hilton Worldwide juga naik tajam hampir 6,8 persen pada penutupan perdagangan, karena jaringan hotel AS itu melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan Wall Street.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 memperpanjang kenaikan mereka pada perdagangan Rabu (13/2), dengan sektor energi menguat hampir 1,3 persen, memimpin kenaikan.

Lebih dari dua pertiga, atau 71,5 persen, dari perusahaan-perusahaan S&P 500 telah membukukan laba kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan ketika musim pelaporan laba kuartal keempat mendekati akhir, menurut Reuters.

Pasar juga didorong oleh optimisme terus-menerus tentang prospek kemajuan perdagangan yang akan dibuat antara China dan Amerika Serikat, karena investor terus memantau perkembangan terbaru mengenai pembicaraan perdagangan mereka.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tetap tidak berubah bulan lalu, karena penurunan harga bensin mengikis kenaikan biaya makanan dan sewa, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (13/2).

IHK naik 1,6 persen untuk 12 bulan yang berakhir Januari, kenaikan terkecil sejak periode yang berakhir Juni 2017.

Investor secara luas percaya bahwa data, menunjukkan tingkat inflasi yang positif, akan membantu Federal Reserve AS mempertahankan suku bunganya stabil untuk beberapa waktu, karena The Fed tidak menaikkan suku bunga, biasanya menguntungkan pasar saham.