Lapas Luwuk kelebihan daya tampung

id Lapas Luwuk,Banggai

Lapas Luwuk kelebihan daya tampung

Kepala Lapas Kelas II-B Luwuk Soetopo Barutu saat memberikan pengarahan kepada warga binaan Lapas setempat. (Antaranews Sulteng/Stevan Pontoh)

Luwuk (Antaranews Sulteng) – Jumlah warga binaan yang ditampung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, saat ini  telah melampaui kapasitas sehingga sangat mendesak untuk dilakukan penambahan ruang-ruang binaan.

Kepala Lapas Luwuk Soetopo Barutu usai memberikan keterangan terkait penangkapan seorang pembesuk yang kedapatan membawa narkoba, Selasa (12/2) di Luwuk mengungkapkan kapasitas Lapas Luwuk hanya 227 orang, namun faktanya saat ini warga binaan mencapai 454 orang atau dua kali lipat dari kapasitasnya.

"Sangat 'over capacity'. Yang harusnya cuma 227 orang, tapi hari ini jumlahnya sudah dua kali lipat," kata Soetopo.

Ia berharap kedepan ada penambahan bangunan Lapas. Bila perlu ada Lapas khusus yang menangani persoalan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Sebab dari jumlah itu, hampir separuh lapas dihuni oleh warga binaan dari kasus narkoba yakni 147 orang.

Sulteng, katanya, memang belum memiliki Lapas narkoba sehingga proses pembinaan dan rehabilitasi belum optimal.

"Jika terus digabung seperti ini, dampaknya tidak baik. Sebab, warga binaan kasus narkoba yang tidak tobat, bisa saja memengaruhi warga binaan dari latar belakang kasus yang lain. Harusnya dipisah,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa jumlah warga binaan yang berlebihan ini membuat petugas kewalahan juga dalam mengontrol, khususnya penggunaan telepon seluler.

Soetopo mengaku pernah menemukan botol pipet bekas penggunaan sabu-sabu oleh karena itu, Ia tidak menampik jika dikatakan masih ada beberapa warga binaan yang menggunakan barang haram itu.

Ia berharap warga akan berubah saat mereka sudah bisa mendalami agama. Karena itu ia mengundang beberapa ustad untuk rutin mengajar warga binaan mengaji.

Selain para ustad, Soetopo mengaku telah berkomunikasi dengan Rektor Unismuh Luwuk, Farid Haluti. Dalam komunikasi tersebut, disepakati bahwa akan ada kerja sama antara Unismuh khususnya fakultas agama untuk memberikan materi atau pembelajaran terkait keagamaan terhadap warga binaan.*