Sebagian korban likuefaksi Petobo mulai tempati huntara

id Huntara

Sebagian korban likuefaksi Petobo mulai tempati huntara

Seorang anak korban bencana gempa dan likuefaksi berada di salah satu blok Hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (3/2/2019). Empat bulan pascabencana, sebagian warga korban gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo yang sebelumnya menempati tenda darurat akhirnya mulai pindah ke Huntara bantuan Pemerintah melalui Kementerian PUPR yang sebagian diantaranya telah selesai dikerjakan. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/aww.

Palu (Antaranews Sulteng) - Sebagian korban gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai menempati hunian sementara yang dibangun pemerintah.

"Warga saya sebagian sudah, sebagiannya belum menempati hunian sementara," ucap Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Petobo Abdul Naim di Palu, Rabu.

Hingga Rabu (20/2), sebagian besar korban gempa dan likuefaksi Petobo bertahan di huntara yang dibangun oleh warga secara swadaya. Warga merasa lebih nyaman dan aman di huntara yang dibangun berdinding papan dan atap seng.

Sebelumnya direncanakan korban gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, akan segera menempati hunian sementara (huntara) pada Desember 2018.

"Pertengahan bulan Desember 2018 sudah serah terima hunian sementara," ucap Project Manager Pembangunan Huntara dari PT Wijaya Karya, Prasetyo.

Terdapat 108 huntara yang dibangun di lokasi tersebut. Satu unit huntara terdapat 12 bilik (kamar). Karena itu total huntara yang dibangun berdasarkan jumlah bilik yakni sebanyak 1.296 bilik.

"Luas setiap bilik yang dibangun yaitu 3,6 meter X 4 meter. Satu bilik untuk satu kepala keluarga," ucap Prasetyo lagi.

Dia mengemukakan bahwa huntara yang dibangun didesain dengan daya tahan kurang lebih dua tahun. Setiap unit huntara dilengkapi dengan empat kamar kecil, kemudian meja dapur umum, dan tempat mencuci bersama-sama.