Palu (Antaranews Sulteng) (ANTARA) - Korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong mendapat bantuan dana sebesar Rp230 miliar yang berasal dari luar negeri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencama (BNPB) Doni Monardo di Palu, Senin, mengatakan dana bantuan luar negeri tersebut saat ini masih tersimpan di rekening BNPB.
"Kalau dikonversi ke kurs rupiah sekitar Rp230 miliar. Silahkan nanti dari pemerintah daerah terdampak bencana di Sulteng mengajukan usulan pemanfaatan dana ini karena dana ini sudah lama berada di rekening BNPB," katanya.
Doni mendesak kepala daerah terdampak bencana 28 September di Sulteng agar secepatnya mengambil dana bantuan itu untuk dimanfaatkan baik kepada pengungsi korban bencana maupun untuk perbaikan sarana dan prasarana serta infrastruktur.
"Dana bantuan luar negeri ini memang dikhususkan untuk untuk wilayah terdampak bencana di Sulteng. Ini tentunya harus kami konsultasikan dengan Kementerian Keuangan dan lembaga terkait mengenai bentuk pemanfaatan dana tersebut," ujarnya.
Doni berharap dana itu nantinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kepala daerah terdampak bencana dan tersalurkan tepat sasaran.
Yang paling penting bagaimana dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengungsi korban bencana sesuai dengan tujuan pemerintah daerah memberikan bantuan tersebut kepada mereka.
Ada Rp230 miliar dana bantuan asing untuk korban bencana Padagimo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo (kedua kanan) didampingi Danrem 123 Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita (kiri) melihat site plan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (25/2/2019). BNPB meminta agar pembangunan Huntap yang ditargetkan sebanyak 4.000 unit tersebut benar-benar direncanakan dengan matang agar tidak menimbulkan masalah ke depan karena akan digunakan seterusnya oleh para korban. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.
