Ribuan umat Kristiani Kota Palu berdoa untuk Kedamaian Indonesia

id Doa sekota,palu

Ribuan umat Kristiani Kota Palu berdoa untuk Kedamaian Indonesia

Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon menyampaikan sambutan mewakili wali kota setempat pada doa bersama Damailah Indonesiaku di Taman GOR Palu, Kamis (7/3) malam. (Antaranews Sulteng/Sulapto Sali)

Palu (ANTARA) - Ribuan umat nasrani dari berbagai denomoinasi gereja di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berkumpul untuk mengelar doa bersama dengan tema Damailah Indonesiaku di Taman GOR, Jalan Mohammad Hatta, Kamis (7/3) malam.

"Ini adalah kewajiban sebagai umat percaya, Warga Negara Indonesia yang harus tunduk kepada Tuhan dan pemerintah. Kita berdoa karena kuncinya sumber kedamaian, bukan kepintaran, bukan kepandaian,” kata Yewin Candra, selaku ketua panitia acara doa bersama tersebut.

"Kita bukan berpoliltik, kita bukan menunjukkan identitas agama, kita berdoa supaya Tuhan memberi yang terbaik buat bangsa ini,” ujarnya.

Ia mengatakan doa ini digelar secara serentak pada 555 kota dan  44 kota di luar negeri dengan waktu bersamaan.

Dalam doa ini, kata dia, semua atribut dan doktrin denominasi ditanggalkan, namun bersatu dalam kesehatian merendahkan diri sama-sama, berlutut untuk memuji dan menyembah Tuhan, berdoa bagi bangsa Indonesia agar diberi kedamaian.

Presly Tampubolon Kepala BPBD Kota Palu mewakili Wali kota Palu, mengapresiasi pelaksanaan doa bersama ini, sebagai momentum yang baik menyatukan anak bangsa dalam perbedaan untuk merajut persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegera.

Ia mengajak semua elemen masyarakat kota Palu untuk berdoa bagi kedamaian dan kesejahteraan Kota Palu ini, Sulawesi Tengah dan bangsa Indonesia dapat terwujud.

Pemerintah Kota Palu, katanya, berharap dengan doa bersama itu dapat memberikan semangat untuk bangkit setelah kota ini dan sekitarnya mengalami bencana yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 lalu.

Kota Palu sendiri kata dia, menjunjung tinggi nilai toleransi, nilai kekeluargaan dan nilai kegotongroyongan.

"Siapapun dia, dari manapun dia, suku apapun dia, agama apapun dia, kalau berada di kota Palu semuanya adalah saudara, semuanya adalah keluarga," katanya disambut tepuk tangan. 

Karenanya, kata Kepala BPBD Kota Palu ini, tidak boleh tersekat-sekat, terpecah belah, karena adanya perbedaan. 

“Namum perbedaan itu akan indah mana kala dikelola dengan baik, kita hidup harus berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengn orang lain,” tegasnya.

Acara doa ini dihadiri sejumlah pemimpin gereja di wilayah Kota Palu dan sekitarnya, Kapolres Palu, Dandim Palu-Donggala dan berlangsung khusuk dan aman serta dimeriahkan oleh tari-tarian.

Doa itu sendiri dibawakan secara bergantian oleh beberapa pendeta dari gereja-gereja di Kota Palu.
 
Ketua panitia penyelenggara Yewin Chandra (pakai syaal) membeirkan laporan pada pembukaan doa bersama Damailah Indonesiaku di Taman GOR Palu, Kamis (7/3) malam. (Antaranews Sulteng/Sulapto Sali)