Palu (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah mengupayakan pemenuhan perlindungan perempuan dan anak korban bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala.
"Kita harapkan perempuan penyintas dalam pemenuhan perlindungan perempuan dan anak korban bencana, dapat mengurangi resiko kekerasan terhadap perempuan dan anak pascabencana,” ucap Kepala Seksi Sub Bagian Perlindungan Hak Perempuan, Nurfatnila K. Achmad, di Palu, Senin.
Perempuan dan anak menjadi salah satu komponen yang paling terdampak saat dan pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Karena itu, sebut dia, perempuan para penyintas perlu diberikan penguatan, agar mereka dapat serta menjadi perpanjangan dalam upaya pemenuhan hak-hak perempuan dan anak pascabencana.
DP3A Sulteng, akui dia, telah melakukan penguatan perempuan penyintas untuk pemenuhan perlindungan perempuan dan anak korban bencana di Donggala, pada Jumat (8/3).
“Kegiatan tersebut juga bisa menguatkan penyintas tentang hak untuk meminta dan mendapat perlindungan, bantuan dari otoritas pemerintah atau kelembagaan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap penyintas,” kata Nurfatnila.
DP3A melibatkan 80 peserta, dengan narasumber Anggota DPRD Sulteng Naharudin, Salma Masri, Moh. Basir, Irmawati Sahi, dan Dr Nadhiatulhuda Mangun.
Sekretaris DP3A Sulteng, Bambang Suswandi SKM, mengatakan bencana pada tanggal 28 september 2018, mengakibatkan 2.113 jiwa meninggal dunia, 1.309 hilang dan ribuan jiwa lainnya kehilangan tempat tinggal.
"Akibat musibah tersebut para penyintas kemudian tinggal di titik pengungsian yang terletak di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Sigi," kata dia.
Di antara para penyintas, sebut dia, ada potensi masalah gender dimana terdapat kaum perempuan dan anak yang sangat rentan menjadi korban kekerasan pascabencana.
Selain status gender, kondisi sosial, posisi mereka di dalam masyarakat, status pernikahan, status ekonomi, dan keyakinan yang mereka anut juga turut menjadi faktor yang meningkatkan kerentanan kekerasan terhadap perempuan.
Berita Terkait
Investor pasar modal Sulteng didominasi saham dan milenial
Kamis, 28 Maret 2024 23:38 Wib
Mantan Kadis PU nyatakan diri siap maju di Pilkada Kota Palu
Kamis, 28 Maret 2024 23:28 Wib
Pertumbuhan investor pasar modal di Sulteng
Kamis, 28 Maret 2024 21:41 Wib
Dinas Kesehatan Kota Palu gencarkan pencegahan DBD tekan penularan
Kamis, 28 Maret 2024 19:30 Wib
OJK: Belum ada aduan terkait pinjaman "online" di Sulteng
Kamis, 28 Maret 2024 14:59 Wib
Sigi pastikan transparansi pengelolaan keuangan daerah
Kamis, 28 Maret 2024 13:57 Wib
Bakti Ridha Ramadhan gandeng inovator muda Kota Palu
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Fauzia Tidak Pernah Ragu Manfaatkan Program JKN
Kamis, 28 Maret 2024 12:11 Wib