UKM Sulteng diimbau cerdas membaca kebutuhan pasar

id ukm

UKM Sulteng diimbau cerdas membaca kebutuhan pasar

Ilustrasi, Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate menyerahkan secara simbolis dana KUR dari BRI kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah saat pengresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMK) di Jalan Soekarno Hatta Palu, Rabu (25/10).

Jangan hanya terpaku pada satu produk, tetapi terus mencari dan menciptakan produk lain yang dibutuhkan pasar
Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) diimbau harus cerdas membaca perkembangan dan kebutuhan pasar dengan menciptakan produk-produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar dalam maupun luar negeri.

"Jangan hanya terpaku pada satu produk, tetapi terus mencari dan menciptakan produk lain yang dibutuhkan pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulteng, Ida Nur Ely di sela-sela bimtek pemasaran produk usaha kecil di Palu, Sulteng, Selasa.

Ia meminta para pelaku usaha di seluruh kabupaten/kota di Sulteng untuk meningkatkan kualitas produk agar memenuhi selera pasar.

Ia mengatakan konsumen adalah raja. "Kalau produk yang kita hasilkan mutunya bagus dan memenuhi selera pasar, berapapun harganya tidak menjadi soal," katanya.

Karena itu, kata dia, pemerintah daerah terus berusaha untuk meningkatkan produk-produk yang diproduksi oleh UKM melalui pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) dengan harapan UKM bisa berkembang, yang akan berdampak tidak hanya pada peningkatan penghasilan pelaku usaha, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja yang meningkat.

Di Sulteng hingga kini ada ribuan UKM tersebar di kabupaten/kota dengan berbagai jenis produk,termasuk di antaranya ada produk makanan dan obat-obatan dari daun kelor. Ada UKM yang bergerak dalam produk mebel menggunakan bahan baku kayu dan rotan.

Ida  juga mengatakan ada banyak UKM di Palu, Sigi ,dan Donggala yang terdampak bencana alam gempa dan tsunami terjadi pada 28 September 2018. Dia berharap UKM-UKM yang terdampak bencana alam bisa bangkit kembali.