Palu (ANTARA) - Salah satu unsur pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Sodikun mengemukakan bahwa visi lembaga tersebut sebenarnya adalah visi bangsa Indonesia.
"MUI adalah kapal bangsa, visi dan misi MUI sebenarnya adalah visi dan misi bangsa," ucap Sodikun.
Sodikun menghadiri rapat kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah yang digelar pada tanggal 15 - 17 Maret 2018, di Palu.
Sodikun mengemukakan MUI berperan untuk membina, mempersatukan umat, mempersatukan masyarakat di Indonesia.
"Sama-sama memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mempersatukan umat, menyatukan masyarakat di Indonesia," ujar Sodikun.
MUI sebagai penganyom masyarakat, sebut dia, perlu merancang rencana kerja atau program kerja jangka panjang dan pendek yang berorientasi pada pelayanan umat.
Penguatan pelayanan, kata dia, penting dilakukan oleh MUI, dengan menggandeng pemerintah serta stakehoulder lainnya untuk memaksimalkan pembinaan.
"Tantangan MUI semakin besar saat sini dan kedepan. Karena itu perlu penguatan, agar pelayanan kepada umat, kepada masyarakat bisa maksimal," sebut dia.
Banyak problem yang muncul, yang menuntut MUI sebagai penganyom masyarakat harus bertindak untuk memberikan pencerahan sekaligus solusi di tengah-tengah kompleksnya masalah keumatan.
Baca juga: Habib Ali : MUI Sulteng benteng aqidah umat (vidio)
Baca juga: Kemenag harap MUI jadi pemersatu umat (vidio)
Berita Terkait
MUI ajak dunia bersatu dukung kemerdekaan-kedaulatan rakyat Palestina
Minggu, 14 April 2024 11:41 Wib
MUI minta masyarakat tak beli produk Israel
Minggu, 24 Maret 2024 9:29 Wib
MUI haramkan tukar isteri tanpa pernikahan
Rabu, 13 Maret 2024 9:20 Wib
MUI: Serangan ke warga Gaza saat tunggu bantuan tindakan sangat keji
Jumat, 1 Maret 2024 9:57 Wib
MUI pastikan Tarhib Ramadhan di Istiqlal tak memiliki unsur politik
Kamis, 29 Februari 2024 10:32 Wib
Isra Mikraj jadi inspirasi jaga kerukunan umat beragama
Selasa, 20 Februari 2024 7:54 Wib
MUI: Isra Mikraj momentum ajarkan saling menghargai terhadap sesama
Kamis, 8 Februari 2024 12:03 Wib
KH Marsudi Syuhud harap NU terus bumikan paham "aswaja"
Minggu, 28 Januari 2024 14:35 Wib