Los Angeles, 7/1 () - Arnold Schwarzenegger boleh jadi salah satu bintang laga terbesar di dunia tapi mantan Gubernur California itu memiliki pendapat yang berbeda terkait dengan film-film laga penuh aksi kekerasan yang beredar di Hollywood.
Ia menilai kekerasan di film adalah hiburan dan tidak seharusnya dihubungkan dengan peristiwa tragis seperti penembakan sekolah di Connecticut yang menyebabkan 20 anak tewas.
Bintang dari sejumlah film box-office antara lain "The Terminator", "Predator" dan "True Lies" itu menyampaikan hal itu dalam konferensi pers sebelum peluncuran film barunya, "The Last Stand", pada 18 Januari mendatang. "Kita harus mendang hal ini sebagai dua hal yang terpisah."(Ini adalah) hiburan dan hal yang satunya adalah tragedi
yang di luar akal sehat. Ini benar-benar serius dan adalah fakta yang nyata," kata Schwarzenegger, 65, kepada wartawan.
"The Last Stand" adalah film pertama Schwarzenegger sebagai bintang utama sejak menjabat sebagai Gubernur California selama tujuh tahun.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan bahwa tragedi penembakan 20 orang anak-anak dan enam guru di Sekolah Dasar Sandy Hook oleh seorang pria bersenjata pada 14 Desember diakibatkan lebih dari sekedar senjata.
"Kita harus menganalisa bagaimana kita menangani penyakit mental, bagaimana kita menangani undang-undang senjata, bagaimana kita menangani para orang tua, "katanya.
Dalam "The Last Stand" Schwarzenegger memerankan seorang pensiunan polisi Los Angeles yang menjadi seorang sherif sebuah kota di perbatasan yang harus menghentikan gembong narkotika yang penuh kekerasan melintasi perbatasan.
Film itu, dengan adegan kekerasan, adalah jenis film yang baru-baru ini disebut oleh Wayne LaPierre Kepala Asosiasi Senjata Nasional sebagai faktor yang berkontribusi terhadap penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook.
Tapi Schwarzenegger mengatakan bahwa undang-undang senjata dan perawatan kesehatan mental perlu perubahan, bukan Hollywood.
"Bagaimana kita bisa berbuat lebih baik dengan undang-undang senjata?" tanya Schwarzenegger.
"Jika ada celah, jika ada masalah, mari kita menganalisis itu ... Apakah kita benar-benar menangani masalah-masalah mental dengan tepat?"
Dalam hal pengasuhan, mantan politisi itu menyinggung ibu sang penembak brutal Adam Lanza, Nancy, yang juga ditembak dan dibunuh oleh anaknya sendiri pada hari yang tragis itu.
"Apakah seorang ibu perlu mengumpulkan senjata dan mengajari anak-anak kecilnya menembak "tanya dia.
"Semuanya harus dianalisis," katanya menambahkan. "Saya pikir itu hutang kita pada rakyat kita." (ANTARA/Reuters)
Berita Terkait
Preview Piala Asia 2023 Indonesia vs Australia: lanjutkan kejutan
Minggu, 28 Januari 2024 14:26 Wib
Jokowi menjamu penggiat seni santap malam ala Chef Arnold di IKN
Sabtu, 23 September 2023 6:25 Wib
Sulteng gencarkan edukasi kepada masyarakat cegah TPPO
Senin, 19 Juni 2023 17:37 Wib
Manfaat telur "cage free" sampai menu Ramadhan ala chef Arnold
Sabtu, 8 Mei 2021 6:55 Wib
Liverpool tundukkan Villa 2-1
Minggu, 11 April 2021 8:25 Wib
Liverpool menang lagi setelah hajar Tottenham 3-1
Jumat, 29 Januari 2021 8:12 Wib
Presiden Jokowi anugerahkan Pahlawan Nasional untuk Rektor Unhas 1960-1965
Selasa, 10 November 2020 21:11 Wib
Klopp berikan sanjungan setinggi langit kepada Atalanta
Selasa, 3 November 2020 5:34 Wib