Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di daerah itu agar tidak termakan atau percaya terhadap informasi hoaks jelang pemungutan suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Legislatif dan DPD tahun 2019.
"Banyak yang menjadi korban akibat dari informasi, berita hoaks. Berita bohong, berita palsu," ucap Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate.
Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyaksikan dan ikut serta mendeklarasikan pemilu damai, sehat dan bermartabat yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng lewat kegiatan bertajuk "Gebyar Kerukunan" pendidikan pemilih, di Palu, Kamis (21/3) malam.
Salah satu poin dalam deklarasi tokoh lintas agama, majelis pimpinan agama, organisasi keagamaan tersebut ialah menolak segala bentuk penyebaran berita bohong, hoaks dan ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik, menciderai kerukunan beragama dan kekacauan bangsa.
Hidayat Lamakarate menyebut, menyebarkan informasi hoaks akan memberikan dampak buruk kepada si penyebar. Yaitu, akan di proses secara hukum.
Karena itu, ia menghimbau kepada setiap komponen untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, informasi yang tidak jelas sumber-nya dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan serta memutuskan silaturahim.
"Peserta pemilu, para calon legislatif juga kami harap tidak saling menjelekkan, memfitnah, menebar kebencian di masyarakat," sebut dia.
Pemprov Sulteng, kata dia, menghimbau kepada seluruh komponen dan masyarakat untuk merawat dan menjaga perdamaian, jelang, pelaksanaan dan pascapemungutan suara pemilu 2019.
Hidayat Lamakarate mengapresiasi tokoh lintas agama, majelis pimpinan agama dan organisasi keagamaan yang bertekad untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan melawan informasi hoaks di momentum pemilu 2019.
"Tokoh-tokoh agama telah berkomitmen untuk menyukseskan pemilu 2019, ini suatu bentuk partisipasi dan kepedulian yang patut di apresiasi," sebut dia.
Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin MAg menyatakan seluruh tokoh agama yang tergabung dalam organisasi itu sepakat melawan hoaks.
"Dalam Islam, menyebarkan informasi bohong, informasi yang tidak benar, sama hal-nya menyebarkan fitnah kepada orang lain. Ini salah satu perbuatan dosa," tegas dia.
Menyebarkan informasi hoaks, fitnah, informasi tidak benar, merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Padahal, agama mengajarkan kebenaran, mengajarkan kebaikan.
"Semua agama baik, dan semua agama mengajarkan kebaikan. Jangan menyebarkan fitnah, menyebarkan berita tidak benar," imbuhnya.
Terkait hal itu Komisioner KPu Sulteng Sahran Raden mengemukakan, salah satu problematika dan tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu yakni adanya informasi tidak benar, hoaks yang beredar di masyarakat.
"Ini tantangan kita semua, informasi hoaks tidak bisa di biarkan. Pesta demokrasi adalah pesta kita semua, harus kita junjung tinggi. Karena itu, jangan kita rusak pesta demokrasi ini dengan menyebarkan fitnah," urai dia.
Berita Terkait
Harga bahan pokok di Kota Palu stabil setelah lebaran
Jumat, 19 April 2024 16:36 Wib
Musrenbang Sulteng prioritaskan enam agenda pembangunan daerah
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Banggai Kepulauan targetkan kemiskinan tersisa 11,15 persen tahun 2024
Jumat, 19 April 2024 14:09 Wib
Brida Sulteng serahkan bantuan alat pemanggil ikan kepada nelayan
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
Pengamat ingatkan Polri gali sebab 7 orang gabung kelompok teroris JI
Jumat, 19 April 2024 6:52 Wib
Densus 88 kembali amankan satu terduga anggota Jamaah Islamiyah di Kota Palu
Jumat, 19 April 2024 6:44 Wib
Pemkab Sigi tetapkan tanggap bencana 14 hari di Desa Balongga dan Sambo
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib
Pemkot Palu sita sebanyak 49 tabung elpiji bersubsidi dari pengecer
Kamis, 18 April 2024 22:35 Wib