Pengadaan beras Bulog Sulteng baru 190 ton

id Bulog, Sulteng, beras, serap

Pengadaan beras Bulog Sulteng baru 190 ton

para buruh sedang melakukan aktivitas di gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Palu Timur

"Kita jelas tidak bisa bersaing dengan mereka dalam masalah harga, sebab Bulog membeli sesuai standar harga yang telah ditetapkan pemerintah," kata Amir.
Palu (ANTARA) - Realisasi pengadaan beras oleh Bulog Sulawesi Tengah hingga Maret 2019 masih sangat minim, yakni baru 190 ton dari target 30.000 ton.

"Masih sulit menyerap beras petani karena harga di tingkat petani jauh di atas harga pembelian yang ditetapkan pemerintah," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik dan OPP Perum Bulog Sulteng, Amir Sube di Palu, Rabu.

Menurut dia, pedagang pengumpul mematok harga pembelian langsung kepada petani rata-rata Rp8.500/kg sementara harga pembelian Bulog Rp8.030/kg.

Otomatis, katanya, petani lebih memilih menjual berasnya kepada pedagang pengumpul karena selisih harga cukup mencolok.

Sebenarnya, kata dia, saat ini berlangsung panen raya di sejumlah sentra produksi beras di Sulteng, seperti Kabupaten Parigi Moutong yang selama ini merupakan kantong beras terbesar di Sulteng.

Namun Bulog masih terkendala dengan harga beras yang cukup tinggi di tingkat petani.

Dia menambahkan banyak pedagang luar seperti dari Gorontalo dan Manado datang membeli beras langsung ke petani di Parigi Moutong.

"Kita jelas tidak bisa bersaing dengan mereka dalam masalah harga, sebab Bulog membeli sesuai standar harga yang telah ditetapkan pemerintah," kata Amir.

Rais, seorang pengusaha mitra Bulog membenarkan harga beras di tingkat petani masih cukup tinggi dan menguntungkan bagi petani menjual hasil panen kepada pedagang pengumpul ketimbang menjualnya ke Bulog.

Mitra Bulog kini sulit merealisasi kontrak pembelian beras yang telah ditanda tangani sebab harga beras di tingkat petani jauh diatas HPP.

Sulteng merupakan daerah penghasil beras di kawasan timur Indonesia (KTI) bersama dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang selama ini lumbungan beras terbesar di kawasan timur Indonesia dan Pulau Sulawesi.