Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan masih ada sekitar 160.000 rumah tangga di berbagai kawasan Nusantara yang membutuhkan sambungan listrik karena mereka tidak bisa membiayainya.
"Ada sekitar 160.000 rumah tangga yang membutuhkan biaya sambung listrik. Ini mungkin jumlahnya sekitar 600.000 jiwa," kata Ignasius Jonan dalam acara diskusi "Energi untuk Kedaulatan Negeri" di Jakarta, Selasa.
Menurut Jonan, hingga saat ini masih banyak warga yang tidak mampu untuk membayar biaya pasang-sambung listrik sebesar Rp550 ribu sehingga hal ini merupakan salah satu tantangan yang besar.
Menteri ESDM menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah agar mengatur bagaimana hasil sumber daya alam yang terdapat di bumi Nusantara dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sesuai Pasal 33 UUD 1945.
Sebagaimana diwartakan, peningkatan konsumsi listrik dalam rangka melesatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor perekonomian di Tanah Air dinilai merupakan upaya yang layak dilakukan agar Indonesia dapat lolos dari fenomena perangkap negara berpendapatan menengah.
"Kerap disebut bahwa agar kita bisa naik dari middle income trap, konsumsi listrik harus naik 2-3 kali lipat," kata Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa di Jakarta, Senin (1/4).
Apalagi, Fabby Tumiwa mengingatkan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir masih relatif stagnan, begitu pula dengan pendapatan PDB yang masih sekitar 3.500 dolar AS/kapita.
Belum lagi, ujar dia, permasalahan lainnya yaitu defisit neraca perdagangan yang semakin melebar yang juga salah satu sebab melebarnya defisit tersebut adalah karena impor BBM.
"Kita menarik impor BBM besar, tetapi kita menguranginya dengan ekspor batu bara (sebagai salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia selain minyak kelapa sawit)," katanya.
Padahal, ia menyebutkan bahwa sebagian besar atau sekitar 90 persen dari konsumsi batu bara di tingkat domestik atau dalam negeri adalah untuk kebutuhan pembangkit listrik.
Sebagaimana diketahui, konsumsi listrik Indonesia meningkat sekitar 26 persen pada jangka waktu empat tahun terakhir, dari 812 kWh per kapita pada 2014 menjadi 1.021 kWh per kapita pada 2017.
Berita Terkait
Menteri ESDM: Regulasi tambah saham di Freeport sedang disiapkan
Jumat, 29 Maret 2024 4:59 Wib
Kementerian ESDM: Program PLTS Atap mendongkrak industri modul surya
Selasa, 5 Maret 2024 12:56 Wib
Menteri ESDM resmikan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip
Jumat, 1 Maret 2024 15:21 Wib
Kementerian ESDM dan Kemenkeu koordinasi soal IUPK Vale Indonesia
Jumat, 1 Maret 2024 15:16 Wib
Pengamat: Revisi Permen PLTS Atap kurangi beban fiskal negara
Kamis, 29 Februari 2024 12:26 Wib
KESDM ungkap beberapa tantangan kembangkan industri bioenergi
Selasa, 27 Februari 2024 13:25 Wib
Menteri ESDM ungkap divestasi saham Vale Indonesia sudah disepakati
Jumat, 16 Februari 2024 15:35 Wib
Kebijakan hilirisasi mineral perlu dilanjutkan
Sabtu, 10 Februari 2024 11:45 Wib