Gubernur harap Musrembangtan dapat meningkatkan produktivitas pertanian

id Musrembangtan, gubernur, Sulteng, pertanian

Gubernur harap Musrembangtan dapat meningkatkan produktivitas pertanian

Parigi Moutong salah satu kabupaten dari 12 kabupaten dan satu kota di Provinsi Sulawesi Tengah mendapat penghargaan capaian target luas tanbah tanam padi dalam program Upsus Pajala tahun 2018 pada Musrembang pertanian tingkat Sulteng di Gedung Pogombo, Jumat (5/4). (Antaranews Sulteng/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Gubernur Sualawesi Tengah Longki Djanggola menaruh harapan melalui kegiatan Musyawarah perencanaan pembangunan pertanian dapat meningkatkan produktivitas komoditas pertanian baik di subsektor tanaman pangan maupun hortikultura di daerah itu.

"Musrembang pertanian merupakan salah satu bagian dari tahapan sistem perencanaan pembangunan nasional dan sangat strategis bagi pencapaian visi dan misi pemerintah Sulawesi Tengah 2016-2021, Sulawesi Tengah mandiri, maju dan berdaya saing," ujar Gubernur di kegiatan Musrembang Pertanian tingkat Sulteng 2019 di gedung Pogombo, Palu, Jumat petang.

Gubernur menjelakan, musrembangtan sebagai forum musyawarah melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam merumuskan program pembangunan pertanian di Sulteng dengan tujuan utama mewujudkan kesamaan presepsi serta kesiapan untuk mengantisipasi tantangan dan peluang pembangunan disektor pertanian di tahun 2020.

Hingga kini, Sulteng masih memprioritaskan dan mengandalkan sektor pertanaian sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah baik dibidang tanaman pangan maupun hortikultura.

"Tetap mempertimbangkan keberlanjutan program kegiatan sebelumnya, namun perlu fokus penajaman implementasi program guna mendorong peningkatan kesejahteraan petani di pedesaan," ucapnya.

Selain itu, perlu sinegrgitas antar program kegiatan berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya, sehingga dapat memberikan gambaran indikator keberhasilan program yang jelas dan terukur.

Merujuk pada Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan bahwa pangan merupakan urusan wajib dan urusan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Gubernur memaparkan, olehnya hubungan yang serasi dan selaras antara pembangunan sektoral dengan pembangunan daerah harus terpelihara.

"Arah kebijakan umum pembangunan sektor pertanian Sulteng adalah meningkatkan roduktivitas hasil tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan termasuk sektor peternakan," tambahnya.

Selain itu, kebijakan lain yakni meningkatkan usaha pertanian untuk memacu aktivitas ekonomi pedesaan serta meningkatkan kualisat sarana dan prasarana pertanian berdasarkan keunggulan kawasan, memantapkan ketersediaan pangan dan mengurangi kerawanan pangan.

Kurun waktu 2018, produksi Pajale Sulteng mengalami peningkatan, komiditas padi misalnya tumbuh sekitar 3,16 persen dari sebelumnya, jagung 34,71 persen dan kedelai meningkat tajam mencapai 96,76 persen dari sebelumnya.

Staf ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengapresiasi Sulteng karena mampu memenuhi target luas tanam Pajale seluas 33.709 hektare.

 Menurut Dedy, pembangunan infrastruktur dan inovasi teknologi pertanian terbukti dapat menopang peningkatan pertumbhan produktivitas maupun produksi pertanian serta daya saing komoditas.

"Namun yang paling terpenting adalah sumber daya manusia pertanian, jika tidak didukung dengan SDM maka pembangunan infastruktur dan inovasi teknologi tidak akan berhasil," ungkapnya. 

Dikegiatan itu, 12 kabupaten dan satu kota mendapat penghargaan dari Pemprov Sulteng karnea telah ikut terlibat serta medukung penyediaan lahan untuk penambahan target luas tanam Pajale 2018 di provinsi tersebut.