Ma'ruf Amin: sebagai kontestan harus punya keyakinan menang

id Maruf amin, prabowo, pilpres 2019

Ma'ruf Amin:  sebagai kontestan harus punya keyakinan menang

Cawapres RI Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Jakarta, Sabtu. (Rangga)

Jakarta (ANTARA) - Cawapres RI nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi target kemenangan suara 25 persen yang sempat dilontarkan Capres RI nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Menurut Ma'ruf, target itu sah saja ditetapkan Prabowo, namun dia mengatakan tidak ada survei yang menunjukkan kemenangan bagi pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Ya saya kira orang kalau namanya dia sebagai kontestan harus punya keyakinan menang. Tapi kan kita lihat saja sejumlah survei seperti apa," kata Ma'ruf di Rumah Situbondo, Jakarta, Sabtu, saat hendak bertolak ke Banten.

Ma'ruf menilai target yang ditetapkan Prabowo sangat besar. Padahal, kata dia, semua survei menunjuklan keunggulan Jokowi dan dirinya.

"Nggak ada satu survei pun yang mengatakan (Prabowo-Sandiaga) menang. Paling kalah tipis, atau kalah banyak," ujar Ma'ruf.

Dia mengatakan menurut indikasi dari lembaga survei, Jokowi dan dirinya sudah menang. Saat ini upaya yang dilakukan adalah memperbesar kemenangan itu.

Sebelumnya calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menargetkan kemenangan dengan selisih suara 25 persen dari pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Prabowo mengingatkan para pendukungnya terkait adanya potensi kecurangan dalam pemilu. Dia meminta seluruh pihak ikut mengawasi proses pemilu agar tidak ada kecurangan.

Ma'ruf mengatakan penyelenggaraan pemilu memiliki wasit dan pengawas yakni KPU dan Bawaslu. Dia menekankan yang harus dilakukan peserta pemilu adalah berusaha keras meraih kemenangan.

"Jangan seperti itu, (menargetkan) saya menang sekian, (seolah) kalau kalah berarti curang," ujar dia.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.


Baca juga: Ma'ruf Amin yakin unggul 70 persen di Bogor
Baca juga: Maruf Amin makin optimistis dapat menangkan pilpres 2019