Gusnarib, gagas kemah temu demi kenalkan IAIN Palu

id IAIN Palu

Gusnarib, gagas kemah temu demi kenalkan IAIN Palu

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dr Hidayat Lamakarate, sekaligus Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulteng, berbincang dengan penggagas kegiatan Kemah Temu penggalang dan penegak, Dr Gusnarib, di Bukit Perkemahan Paneki Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin.

Palu (ANTARA) - Kebhinekaan menjadi tema besar dari Kemah Temu X Penggalang dan Penegak, yang di laksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Racana Karamatul Husna, di Bukit Perkemahan Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 8 - 13 April 2019.

Kemah Temu pertama kali di laksanakan pada tahun 2009. Mempertemukan kader pramuka se-Sulawesi Tengah, menjadi semangat awal dari gagasan yang di pelopori oleh seorang aktivis perempuan, Gusnarib.

Gusnarib ialah salah satu akademisi perempuan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu. Ia kader pramuka, aktif di berbagai kegiatan kepramukaan di kancah regional dan nasional.

Tahun 2009, ia mendapat kepercayaan dari pimpinan untuk menjadi pembina pada UKM Karamatul Husna. Dari situ, Kemah Temu berawal.

Banyak tantangan dan hambatan yang di hadapi perempuan ini, namun dia tak gentar. Ada pihak-pihak lain yang turut membantu dirinya. Alhasil, di tahun itu, Kemah Temu bisa dilaksanakan pertama kali di IAIN Palu.

Sebanyak 200 peserta dari berbagai gugus depan mengikuti kegiatan itu. Ide dan gagasan Gusnarib di respon oleh sekitar 30 lembaga sekolah.

Melihat adanya respon, Gusnarib mulai memasukkan konsep bahwa Kemah Temu harus menjadi wadah sekaligus media untuk mengenalkan IAIN Palu, yang saat itu bernama STAIN Datokarama.
Sudirman Rais yang menjabat Ketua STAIN Datokarama Palu menyetujui gagasan dan kerja-kerja , Gusnarib.

Pimpinan memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan kepada Gusnarib untuk terus berinovasi mengembangkan Kemah Temu, agar melibatkan seluruh kader dan gugus depan di Sulawesi Tengah.

Hal itu karena,Kemah Temu menjadi salah satu upaya mengenalkan kampus yang sangat efektif.

Mendapat dukungan itu, Gusnarib lewat Racana Karamatul Husna memberanikan diri bersama-sama menggaungkan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut, dengan menggelar Kemah Temu di luar kampus dan melibatkan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng.

Upaya ini kembali mendapat respon yang baik dari berbagai Gugus Depan di Sulawesi Tengah.
Hingga Kemah Temu ke-X jumlah peserta yang berpartisipasi telah mencapai 2.000 siswa-siswa dari 50 gugus depan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate, sekaligus Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulteng hadir dan memberi dukungan terhadap Kemah Temu X.

Dukungan Pemprov Sulawesi Tengah lewat Sekdaprov Sulteng itu, tentu karena kegiatan Kemah Temu telah memberikan bukti antara lain sebagai wadah mengasah keterampilan siswa-siswi, merajut persaudaraan serta sebagai pendidikan kebersamaan dalam keberagaman dalam bingkai bhineka tunggal ika.

Seiring dengan itu, jumlah peminat terhadap IAIN Palu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Target penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 oleh IAIN Palu sebanyak 2.500 orang. Setengah dari jumlah itu, merupakan peserta jebolan Kemah Temu.

Apa yang dilakukan oleh Gusnarib, bukanlah suatu khayalan atau konsep yang tanpa realisasi.
Kemah Temu menjadi bukti nyata, kontribusi besar terhadap IAIN Palu yang di lakukan Gusnarib dari tahun ke tahun.

Pantaslah ia di beri penghargaan atas upaya dan dedikasih-nya terhadap perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut.
 
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dr Hidayat Lamakarate, sekaligus Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulteng, memimpin upacara sekaligus membuka Kemah Temu penggalang dan penegak, , di Bukit Perkemahan Paneki Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin. (Antaranews/Muhammad Hajiji)
 
Kemah Temu penggalang dan penegak, , di Bukit Perkemahan Paneki Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin. (Antaranews/Muhammad Hajiji)