Deklarasi pemilu damai : 'Jangan coba sobek Pancasila kami'

id Deklarasi pemilu damai di Palu,Deklarasi pemilu damai,Palu,Kota Palu,Pemilu

Deklarasi pemilu damai : 'Jangan coba sobek Pancasila kami'

Puluhan peserta didik dari sejumlah sekolah yang tergabung dalam pramuka membentangkan bendera merah putih sepanjang sekitar 500 meter dalam deklarasi pemiiu damai yang bertemakan "Kaili Damai Menuju Pemilu Bermartabat 2019" di Lapangan Vatulemo Kota Palu, Senin (9/4). (Antaranews Sulteng/Muh. Arsyandi)

Kota Palu ini adalah etalase dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu ini adalah alat ukur dari seluruh aspek kehidupan sosial yang ada di Sulteng. Olehnya itu ibu kota Provinsi Sulteng ini harus kita jaga bersama
Palu (ANTARA) - Deklarasi Kaili Damai Menuju Pemilu Bermartabat 2019 di Lapangan Vatulemo Kota Palu, Selasa, menyatakan tujuh sikap menghadapi pemilu di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

"Satu, jangan coba sobek Pancasila kami. Dua, jangan coba usik Undang-Undang Dasar 1945 kami. Tiga, jangan coba retakkan kebhinekaan kami," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palu Ismail Pangeran saat membacakan tujuh poin pernyataan sikap tersebut.

Pernyataan tersebut menggemah di Lapangan Vatulemo Kota Palu, setelah diikuti secara serentak sekitar seribu peserta deklarasi yang hadir. 

"Empat, jangan coba rusak toleransi kami di tanah Kaili. Empat jangan coba cabik merah putih kami," lanjut Ismail.

"Enam, akan kami usir kalian dari tanah Kaili yang merusak kerukunan bangsa. Delapan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati," tegasnya.

Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said alias Pasha yang hadir dalam deklarasi itu berharap deklarasi tersebut menjadi momentum untuk menjaga kesolidan antar warga Palu.

Terpenting menurutnya, warga Palu tidak boleh mudah dipecah belah oleh oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab lewat berita atau informasi hoax.

"Kota Palu ini adalah etalase dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu ini adalah alat ukur dari seluruh aspek kehidupan sosial yang ada di Sulteng. Olehnya itu ibu kota Provinsi Sulteng ini harus kita jaga bersama," ajaknya.

Acara tersebut juga dirangkakan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 500 meter oleh peserta didik dari sejumlah sekolah di Kota Palu yang tergabung dalam Pramuka. 

Selain itu pembacaan doa dari lima agama oleh peserta didik dari sejumlah sekolah menambah khusyuk jalannya deklarasi tersebut.***