Wall Street tertekan turun setelah IMF perkirakan pertumbuhan global

id Wall Street,dow jones,nasdaq,pertumbuhan ekonomi global,bursa saham

Wall Street tertekan turun setelah IMF perkirakan pertumbuhan global

Illustrasi: Suasana di luar Bursa Efek New York, Amerika Serikat (nycgo.com)

New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2019, dan investor mencerna data lowongan pekerjaan yang mengecewakan.

Laporan Xinhua menyebutkan Indeks Dow Jones Industrial Average turun 190,44 poin atau 0,72 persen, menjadi berakhir di 26.150,58 poin. Indeks S&P 500 berkurang 17,57 poin atau 0,61 persen, menjadi ditutup di 2.878,20 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 44,61 poin atau 0,56 persen, menjadi berakhir di 7.909,28 poin.

Saham American Airlines turun hampir 1,68 persen, setelah perusahaan pada Selasa (9/4/2019) memangkas pedoman pendapatannya untuk kuartal pertama, karena larangan terbang yang berlarut-larut dari jet Boeing 737 Max.

Namun saham Walt Disney naik 1,65 persen, karena lembaga keuangan terkemuka AS, Cowen, menaikkan peringkatnya pada raksasa hiburan menjadi outperform dari market perform mengutip sentimen positif.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor industri turun 1,4 persen, memimpin kemerosotan.

IMF pada Selasa (9/4/2019) menurunkan perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,3 persen dalam laporan World Economic Outlook (Prospek Ekonomi Dunia) yang baru dirilis, turun 0,2 poin persentase dari estimasi pada Januari.

IMF mengatakan ekonomi dunia menghadapi risiko-risiko penurunan yang disebabkan oleh ketidakpastian potensial dalam ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung, serta faktor-faktor spesifik negara dan sektor lainnya.

Di sisi ekonomi, lowongan pekerjaan AS menurun ke level terendah dalam hampir satu tahun, memicu kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Jumlah lowongan pekerjaan turun menjadi 7,1 juta pada hari kerja terakhir Februari, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan Selasa (9/4/2019).

Lowongan pekerjaan menurun di sejumlah industri, dengan penurunan terbesar di bidang jasa-jasa akomodasi dan makanan, real estat, serta sewa dan leasing, diikuti oleh transportasi, pergudangan, dan utilitas.