Gubernur : Investasi dan ekspor kunci pembangunan ekonomi

id Invetasi,Ekspor,Sulteng,Ekonomi

Gubernur : Investasi dan ekspor kunci pembangunan ekonomi

Gubernur Sulteng Longki Djanggola melihat proses peracikan kopi tradisional Sulteng asal Desa Kulawi Kabupaten Sigi yang dipamerkan dalam Sulteng Expo 2019 di Sirkuti Panggona kawasan eks STQ bukit Jabal Nur Selasa malam (9/4). (Antaranews Sulteng/Muh. Arsyandi)

Saya mengimbau kiranya kita dapat lebih mendorong investasi yang maksimal pada sektor pertanian. Mengingat daerah kita adalah salah satu penghasil produk pertanian yang cukup tinggi
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan investasi dan ekspor merupakan kunci pembangunan ekonomi di 13 kabupaten dan kota di provinsi itu.

Tanpa dua hal itu perekonomian warga di daerah-daerah tersebut diyakini takkan meningkat pesat seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang telah lebih dulu maju lewat kegiatan investasi dan ekspor yang begitu instens.

Gubernur mengatakan saat ini telah memasuki era kompetisi dengan berbagai persaingan di berbagai bidang, antara lain persaingan untuk menarik investor yang menjadi fokus pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. 

"Mengapa ini bisa terjadi, melainkan karena investasi dan ekspor adalah kunci pembangunan ekonomi suatu wilayah," jelasnya dalam opening ceremony Sulteng Expo 2019 di Sirkut Panggona kawasan eks STQ bukit Jabal Nur, Selasa malam (9/4).

Longki mengimbau seluruh bupati dan wali kota di Sulteng untuk mendorong tumbuhnya investasi di daerah yang mereka pimpin. 

Carannya kata dia, antara lain menciptakan iklim investasi yang kondusif, memacu aktivitas penanaman modal bagi peningkatan daya saing perekonomian nasional, dan meningkatkan infrastruktur pendukung yang memadai.

"Serta memberikan kemudahan berusaha kepada investor dengan melakukan pengawalan pada proses penerbitan izin dan kenyamanan berinvestasi agar investor mendapat kepastian hukum dalam berusaha di Sulteng," katanya.

Selain itu dia juga meminta seluruh kepala daerah agar membuat regulasi yang dapat memudahkan para investor untuk berinvestasi, menyediakan potensi sumber daya alam secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Dirinya juga meminta agar pemerintah daerah memastikan pelayanan yang berkualitas, akuntabel dan efisien serta dapat memaksimalkan pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan perizinan.

"Saya mengimbau kiranya kita dapat lebih mendorong investasi yang maksimal pada sektor pertanian. Mengingat daerah kita adalah salah satu penghasil produk pertanian yang cukup tinggi," imbau Longki.

Itu kata dia, demi mencapai target investasi di Sulteng sebesar Rp20 triliun atau 37,87 persen dari stok net investasi sesuai target yang diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia.***