Korban banjir Sigi terpaksa berjalan kaki susuri kebun kakao

id Kulawi,Kabupaten Sigi,Sulteng,banjir bandang

Korban banjir Sigi terpaksa berjalan kaki susuri kebun kakao

Salah satu titik jalur jalan yang putus akibat banjir di Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu (28/4) malam (FOTO ANTARA/Anas Masa)

Dia mengaku jalur jalan di desa Bangga ini satu-satunya jalan utama dari Palu menuju Kulawi dan sebaliknya.
Sigi, Sulteng (ANTARA) - Sejumlah warga dari arah Kulawi, Kabupaten Sigi menuju Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, nekad berjalan kaki menyusuri kebun masyarakat karena jalan antara Desa Omu, Kecamatan Gumbasa dengan Desa Salua, Kecamatan Kulawi putus total akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (28/4) malam.

Yefet (46), seorang warga Desa Lindu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Senin mengatakan tidak ada jalan lain bagi warga, kecuali berjalan kaki agar bisa melanjutkan perjalanan dari Palu menuju Lindu.

Ia mengatakan dirinya dari Palu menggunakan transportasi sepeda motor milik sendiri dan harus ditinggalkan di rumah seorang warga di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa, sebab jalan putus total.

Setibanya di seberang jalan yang putus, bisa dilanjutkan menggunakan motor ojek menuju Desa Tomado, Kecamatan Lindu.

Hal senada juga disampaikan Rudi, seorang warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi. Ia mengaku hendak ke Kota Palu karena ada urusan keluarga yang sangat penting.

"Karena jalannya putus total, otomatis kami harus jalan kaki melewati kebun-kebun kakao dan kopi milik petani di Desa Omu dan Salua. Jauhnya cukup lumayan," kata dia.

Dia juga mengatakan sebelumnya tidak mendapat informasi kalau jalan putus total.

"Saya berangkat tadi pagi dari rumah, tetapi sampai di Desa Salua warga banyak di jalan dan ternyata memang jalan yang ada putus total diterjang banjir," kata dia.

Baca juga: Akibat banjir di Sigi, puluhan rumah warga terkubur lumpur
Baca juga: Korban banjir Sigi butuh makanan dan pakaian
Baca juga: Puluhan rumah di Sigi rusak diterjang banjir


Meski demikian, karena ada urusan keluarga di Palu, terpaksa melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan baru naik kendaraan angkutan umum menuju Kota Palu.

Sementara kendaraan sepeda motor yang digunakannya untuk sementara dititipkan di rumah salah satu warga di Desa Salua.

Kepala Badan Pennggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, Asrul yang dihubungi mengatakan telah mengirimkan sejumlah alat berat ke lokasi bencana alam.

Dia mengaku jalur jalan di desa Bangga ini satu-satunya jalan utama dari Palu menuju Kulawi dan sebaliknya.

Karena itu, Pemkab Sigi memberikan langkah prioritas dalam penanganan darurat agar jalan itu segera dapat dilalui kendaraan.

Memang diakuinya bahwa badan jalan yang ambruk cukup panjang dan sudah diaspal.

Instansi teknis yakni Dinas PUPR sedang mengupayakan untuk menormalisasi jalan yang ambruk dengan menggusur tebing yang ada di sisi jalan.
 
Salah satu madrasah dan sejumlah rumah warga terkubur lumpur yang terbawa banjir bandang di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Minggu malam (28/4). Akibat musibah tersebut ratusan rumah terkubur lumpur dan ribuan warga dilaporkan mengungsi. (Antaranews Sulteng/Muh. Arsyandi)