Tim SAR evakuasi korban banjir bandang Sigi

id Evaluasi, jenazah, korban banjir, sigi, tim SAR, Basarnas, Sulteng

Tim SAR evakuasi korban banjir bandang Sigi

Tim SAR membawa jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk diserahkan kepada keluarga setelah dievakuasi, Rabu (1/5/2019). (Antaranews/Basarnas Palu)

Palu (ANTARA) - Tim SAR Kantor SAR Pencarian dan Petolongan atau Basarnas Palu mengevakuasi satu jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Kepala Kantor SAR Palu Basrano, di Palu, Rabu mengatakan, korban diketahui bernama H Bado (90 Tahun) merupakan warga Desa Bangga, kecamatan Dolo Selatan yang terseret arus banjir pada Minggu 28 April 2019.

Saat banjir melanda, korban berada di kebunnya di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa. Selama empat hari proses pencarian, sekitar pukul 09.55 WITA tim SAR menemukan korban di bawah tumpukan material kayu di pinggir Sungai Desa Omu, Kecamatan Gumbasa. 

"Proses evakuasi memakan waktu tiga jam karena korban terhimpit material kayu bercampur lumpur, sehingga cukup memakan waktu lama, sekitar pukul 13.00 WITA jenazah korban baru bisa diangkat kepermukaan. Tim SAR di bantu warga sekitar, " ujarnya.

Setelah berhasil di evakuasi, kini jenazah korban banjir bandang Sigi diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan. 

Basrano menyebut, setelah proses evakuasi selesai, tim rescue Basarnas akan ditarik dari lokasi banjir guna disiagakan kembali di kantor SAR Palu dan jika masih ada laporan warga membutuhkan bantuan SAR, maka Basarnas siap mendukung upaya pencarian dan pertolongan. 

"Dari laporan kami terima sebelumnya, hanya satu korban hilang saat peristiwa banjir,  olehnya 13 personel yang disiagakan di Sigi akan kami tarik karena proses evakuasi telah selesai, " tuturnya. 

Dilaporkan, situasi pascabanjir di sejumlah desa di Kabupaten Sigi mulai relatif normal, meski begitu warga belum bisa berbuat baknyak karena harta benda mereka belum bisa dievakuasi dan masih tertimbun matarial lupur akibat banjir. 

Pascabanjir bandang, TNI bersama warga Sigi mulai membuat jalan alternatif guna memudahkan masyarakat menuju wilayah Kecamatan Kulawi dan menuju Kota Palu karena jalan proros putus saat dihantam banjir.

Tidak ada pilihan lain, selain mebuat jalan darurat karena jalur tersebut merupakan jalur perekononina bagi warga yang berada di selatan Kabupaten Sigi.