Aburizal Minta Pengusaha Kecil Harus Maju

id aburizal bakrie, golkar

Aburizal Minta Pengusaha Kecil Harus Maju

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pengusaha nasional Aburizal Bakrie mengatakan pengusaha kecil dan menengah harus maju dan terus eksis hingga menjadi pengusaha besar, namun untuk memajukan itu butuh dua hal penting.

"Pertama kebijakan pemerintah dan kedua kesiapan pengusaha itu sendiri," kata Aburizal pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kerukunan Usawahan Kecil Menengan Indonesia (KUKMI) di Palu, Jumat.

Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan harapan semua orang bahwa tidak adanya kesenjangan yang lebar antara masyarakat miskin dan kaya. Demikian halnya antara pengusaha kecil dan pengusaha besar, serta pengusaha besar dengan pengusaha menengah.

Dia mengatakan keinginan semua pihak itu bukan berarti menyetop langkah dari pengusaha besar, namun pemerintah perlu membuat kebijakan agar pengusaha kecil bergerak lebih cepat.

"Kalau misalnya pengusaha diajak berjalan, maka pengusaha besar cukup diajak berjalan di jalan biasa-biasa saja dan berikan jalan tol kepada pengusaha kecil," kata Aburizal.

Mantan Menko Kesra Kabinet Indonesia Bersatu itu mengatakan saat dirinya menjadi Menko Kesra sudah mengusulkan tentang pentingnya peluang kepada pengusaha kecil agar bisa maju dan terus tumbuh untuk menjadi pengusaha menengah dan besar.

Dia mengatakan kebijakan pemerintah diperlukan sehingga pengusaha kecil tidak sekadar diberikan modal usaha untuk menjadi pengusaha kecil tetapi juga diberikan kesempatan untuk menjadi pengusaha menengah dan besar.

"Sehingga intervensi negara itu diperlukan," katanya.

Dia mengatakan intervensi pemerintah juga diperlukan atas pengaturan ekonomi pasar sehingga tidak membiarkan ekonomi pasar terus menerus berlaku karena akan membuat pengusaha besar semakin besar dan pengusaha kecil tetap menjadi kecil.

Oleh sebab itu, kata Aburizal, salah satu persyaratan penyehatan perbankan adalah seberapa besar alokasi kredit yang ditujukan kepada pengusaha kecil dan menengah.

"Kalau misalnya sekarang 20 persen maka perlu dinaikkan jadi 25 persen dari total kredit perbankan," katanya.

Saat dirinya menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dia meminta agar agar pemerintah memberikan modal usaha kepada pengusaha kecil tanpa jaminan tambahan.

Aburizal mengatakan meskipun bank memberikan alokasi kredit 25 persen kepada pengusaha kecil dan menengah, tetapi sekitar 10 persen harus dialokasikan kepada perusahaan terjamin seperti asuransi agar perbankan tetap aman.

"Artinya kalau ada kredit macet dibawah 10 persen, perbankan tetap aman, asuransi juga aman, dan usaha kecil dapat kredit untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Dia mengatakan jika kebijakan itu sudah ditempuh maka tugas selanjutnya adalah bagaimana kesiapan pengusaha kecil baik dari kemampuan manajemen maupun sumber daya manusianya.

Di sinilah, kata dia, tugas-tugas KUKMI sebagi katalisator dalam menjembatani kepentingan pengusaha kecil dan pemerintah.(A055/SKD)