Pemkab Parigi Moutong sita elpiji bersubsidi

id Elpiji, sidak, sita, pekab parimo, pengecer

Pemkab Parigi Moutong sita  elpiji bersubsidi

Puluhan tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram disita dari tangan pengecer di Kota Parigi oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bersama kepolisian setempat, Selasa (14/5). Bahkan dari tangan pengecer ditemukan tabung elpiji beraubsidi bersegel warna merah beredar di Parigi yang seharusnya tabung elpiji bersegel warna merah itu beredar di Kota Palu. (ANTARA/Moh Ridwan)

Pengecer menjual elpiji bersubsidi dengan harga bervariasi mulai Rp30.000 per tabung hingga Rp50.000 per tabung, tentu ini sudah melanggar
Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyita puluhan elpiji bersubsidi tiga kilogram dari tangan pengecer di Kota Parigi sebagai upaya tindak lanjut dari keluhan masyarakat.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Parigi Moutong Alina Deu, di Parigi, Selasa mengatakan pemerintah memiliki tanggung jawab atas stabilitas harga elpiji di daerah selain Pertamina sebagai pemilik produk.

"Pengecer menjual elpiji bersubsidi dengan harga bervariasi mulai Rp30.000 per tabung hingga Rp50.000 per tabung, tentu ini sudah melanggar, " ungkap Alina.

Inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan pemerintah setempat bersama Kepolisian Resor Parigi Moutong sebagai bentuk tindakan tegas.

Dia mengatakan, sidak dilaksanakan di 23 kecamatan di kabupaten itu. Khusus wilayah Parigi, pemerintah fokus melakukan razia di dalam kota, salah satu titik adalah pasar sentral Parigi di Kelurahan Kampal.

Saat sidak,  pemerintah menemukan belasan tabung elpiji tiga kilogram bersegel warna merah yang seharusnya beredar di Kota Palu, namun marak dijual di Parigi.

Bahkan salah satu pengecer sempat mengamuk lantaran tabung elpiji bersubsidi miliknya disita petugas, diketahui tabung gas elpiji itu berasal dari Kota Palu karena terdapat segel warna merah.

"Pengecernya mengaku bahwa elpiji tiga kilogram dibelinya dari Palu dalam jumlah yang tidak sedikit, semestinya ini tidak terjadi. Kepada pengecer, kami lakukan pembinaan selah barangnya kami sita (elpiji)," juar Alina.

Dikemukakannya, elpiji bersubsidi tidak dibenarkan beredar ditingkat pengecer, berdasarkan aturan, elpiji bersubsidi hanya boleh dijual di pangkalan resmi sesuai harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah yakni Rp16.000 per tabung yang dikhsusukan untuk warga kurang mampu.

Dia menyebut, Pertamina sebagai perusahaan negara yang memiliki kewenangan memproduksi produk tersebut telah memberikan solusi dengan menghadirkan Bright Gas 5,5 kilogram.

"Tetapi kenyataannya kami temukan banyak yang seharusnya tidak berhak justru memperoleh elpiji bersubsidi seperti rumah makan, pengusaha termasuk pegawai negeri sipil, " ungkap Alina.

Sebelumnya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi telah menambah stok elpiji bersubsidi di Sulteng sebesar 11 persen untuk kebutuhan konsumsi selama ramadhan hingga lebaran Indulfitri nanti.

Sehingga Pertamina menjamin ketersediaan elpiji bersubsidi di daerah itu aman, termasuk Parigi Moutong.

Baca juga: Warga Palu rela antre demi elpiji subsidiBaca juga: Warga Palu rela antre demi elpiji subsidi
Baca juga: Pertamina prediksi permintaan elpiji pada Ramadhan naik 9 persen