Satu pangkalan elpiji di Parigi batal di PHU

id Elpiji, pangkalan, agen, parigi, parimo

Satu pangkalan elpiji di Parigi batal di PHU

Penyaluran elpiji bersubsidi tiga kilogram oleh agen penyalur PT Patrindo Utama Mandiri untuk mengisi stok pangkalan di Kota Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (17/5). (ANTARA/Moh Ridwan)

Pembelian di pangkalan maksimal dua tabung per satu kepala keluarga dan harga HET di Kota Parigi Rp16.000 pertabung. Jangan sampai pangkalan menjual melebihi dari ketetapan harga
Parigi (ANTARA) - PT Reykhai Jaya Sejahtera sebagai agen penyalur elpiji di wilayah Parigi, Kabupaten Parigi Moutong dan sekitarnya batal memberi sanksi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terhadap salah satu pangkalan elpiji bersubsidi di kota itu.

Manager Reykhai Jaya Sejahtera Wandi, di Parigi, Selasa mengatakan, salah satu pangkalan atas nama Ny Ulfa yang terjaring inspeksi mendadak (Sidak) oleh pemerintah daerah setempat beberapa waktu lalu mendapat perhatian Pertamina. 

"Setelah dilakukan penelusuran, bahwa kami belum menemukan pelanggaran oleh pangkalan Ulfa," ujar Wandi. 

Dia menjelaskan, agennya meminta waktu kepada Pertamina agar kiranya pangkalan Ulfa hanya dijatuhkan sanksi ringan, karena tidak ada bukti pangkalan tersebut menjual elpiji bersubsidi kepada pengecer.

"Kami masih beri kesempatan sekali, jika nanti pangkalan elpiji ini terbukti melanggar kami tidak segan-segan menjatuhkan sanksi pencabutan izin," tegas Wandi. 

Saat ini sanksi dijatuhkan pihak agen penyalur PT Reykhai kepada pangkalan Ulfa berupa skorsing yakni tidak ada penyaluran elpiji bersubsidi tiga kilogram selama dua pekan.

Dia mengimbau kepada seluruh pangkalan yang menjadi mitra kerjannya di wilayah Parigi dan sekitarnya, agar tidak melayani pembelian elpiji dalam jumlah banyak, termasuk penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai harga ditetapkan pemerintah. 

"Pembelian di pangkalan maksimal dua tabung per satu kepala keluarga dan harga HET di Kota Parigi Rp16.000 pertabung. Jangan sampai pangkalan menjual melebihi dari ketetapan harga," tambahnya. 

Sejak awal Mei 2019, Pertamina telah menambah stok elpiji di Sulawesi Tengah sebesar 11 persen. 

Menurut Pertamina, tiga daerah di Sulteng dinilai tingkat konsumsi elpiji meningkat yakni Kota Palu mendapat tambahan alokasi 14.000 sampai 15.000 tabung per hari, dibanding hari-hari normal hanya 12.000 tabung per hari.

Demikian Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai alokasi tambahan mencapai 16 persen atau sekitar 8.000 tabung per hari di banding hari normal hanya sekitar 6.000 sampi 7.000 tabung per hari.***