Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa hingga saat ini Polri telah mengamankan 62 orang yang diduga berperan sebagai provokator aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu yang berakhir ricuh di sejumlah titik di Jakarta.
"Aparat Kepolisian sudah mengamankan lebih dari 62 orang yang diduga sebagai pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, puluhan orang tersebut ditangkap polisi di berbagai titik demonstrasi di Jakarta diantaranya kawasan Tanah Abang, Jalan KS Tubun, Petamburan dan Slipi. Mereka diduga bukan warga Jakarta.
"Polri sudah mengidentifikasi, pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta," katanya.
Menurut dia, aksi unjuk rasa pada Selasa (21/5) hingga Rabu dini hari yang berujung ricuh, disusupi oleh pihak ketiga.
"Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut. Oleh karenanya kami minta masyarakat agar tidak terprovokasi," katanya.
Mantan Wakapolda Kalteng ini pun menjelaskan kronologi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta pada Selasa (21/5) yang berujung ricuh pada Rabu dini hari.
Awalnya unjuk rasa berjalan damai dan tertib di depan Gedung Bawaslu. Polri bahkan memberikan kelonggaran waktu hingga malam hari.
"Kami beri kelonggaran hingga buka puasa bersama, shalat isya dan tarawih. Bahkan anggota kami (polisi) shalat bareng massa. Setelah itu diimbau oleh kapolres untuk bubar," katanya.
Kemudian massa peserta aksi membubarkan diri pada Selasa (21/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Namun sekitar pukul 23.00, tiba-tiba sekelompok massa berjumlah ratusan orang muncul di depan Gedung Bawaslu dan merusak kawat pembatas berduri.
Petugas awalnya berupaya membubarkan massa dengan negosiasi. Namun massa tetap bertahan.
"Massa didorong oleh petugas (aparat). Pada saat pendorongan itu, massa melemparkan batu, kayu dan bom molotov," katanya.
Kemudian petugas terus berupaya mendorong massa menjauhi Gedung Bawaslu. Tercatat Rabu pukul 03.00 WIB dini hari, akhirnya massa mundur ke arah Tanah Abang.
Berita Terkait
Kasau: Pertahanan udara tangguh komponen penting jaga kedaulatan RI
Kamis, 29 Februari 2024 11:18 Wib
KPK periksa Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi
Jumat, 2 Februari 2024 15:55 Wib
Prasetyo: Debat harusnya soal visi-misi, bukan saling serang
Senin, 22 Januari 2024 12:31 Wib
KSAU: TNI sudah amati perkembangan AI untuk pertahanan negara
Senin, 4 Desember 2023 16:27 Wib
Rampai Nusantara deklarasikan Gibran untuk cawapres 2024
Senin, 9 Oktober 2023 5:07 Wib
Bapanas: Harga ayam di pasar Palmerah Jakarta masih normal
Selasa, 27 Juni 2023 15:15 Wib
NFA tekankan soal kerja sama antardaerah jaga ketahanan pangan
Senin, 19 Juni 2023 9:39 Wib
Kemenag kembali hidupkan Media Center Jakarta selama musim haji 2023
Sabtu, 6 Mei 2023 21:55 Wib