Gubernur minta tindak tegas penimbun gas 3Kg

id gas elpiji,gubernur

Gubernur minta tindak tegas penimbun gas 3Kg

Petugas berada di dekat tumpukan tabung elpiji tiga kilogram yang disita di Mapolda Sulawesi Tengah di Palu, Jumat (17/5/2019). Unit Ditkrimsus Polda Suleng menyita sedikitnya 3.547 tabung elpiji dari sebuah tempat penampungan karena tidak memenuhi standar produk nasional Indonesia dan diduga palsu. Polisi masih berusaha menemukan 1.000 tabung yang sebagiannya sudah beredar di masyarakat. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/nz (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)

Kami juga memastikan masyarakat dapat membeli produk tersebut dengan harga wajar sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta agar pelaku penimbun tabung gas 3Kg yang ditemukan aparat ditindak tegas sesuai aturan agar menimbulkan efek jera karena merugikan konsumen khususnya masyarakat miskin.

Gubernur Longki Djanggola diwakili Asisten Administrasi, Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Setdaprov Sulawesi Tengah, Mulyono, pada rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Palu, Jumat, mensinyalir kelangkaan gas 3Kg di tengah masyarakat salah satunya karena adanya aksi penimbunan oleh oknum tertentu.

Hal itu kata dia, dibuktikan dengan ditemukannya penimbunan ribuan tabung gas 3Kg beberapa waktu lalu di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu.

Untuk itu, gubernur berharap agar pelaku penimbunan ditindak tegas sesuai aturan supaya menimbulkan efek jera.

Gubernur juga berharap agar TPID dapat mengatasi kelangkaan gas terutama menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.

Pertemuan TPID yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Palu diikuti sebanyak 75 peserta terdiri dari anggota tim pengendali inflasi daerah lingkup pemerintah Sulawesi Tengah dan para pelaku usaha.

Pertemuan itu untuk menjaga stabilitas harga jelang Idul Fitri.

Selain gas, gubernur juga meminta untuk mengawasi distribusi komoditas lain. 

"Jika ada distributor nakal yang menimbun dan menaikkan harga sepihak agar ikut ditindak sesuai aturan, untuk itu perlu pengawasan terhadap jalur distribusi, ketersediaan pasokan dan stabilitas harga terus dilakukan," katanya.

Untuk menjaga ketersediaan gas 3Kg tersebut, PT Pertamina (Persero) menyediakan sekitar 5.000 tabung elpiji bersubsidi untuk operasi pasar guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Unit Manager Communication & CSR Hatim Ilwan mengatakan, operasi pasar dimulai telah dilakukan sejak 22 hingga 25 Mei 2019.

"Kami juga memastikan masyarakat dapat membeli produk tersebut dengan harga wajar sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," ungkap Hatim.***