Sejumlah titik jalan Trans Sulawesi di Konawe Utara terendam banjir

id banjir

Sejumlah titik jalan Trans Sulawesi di Konawe Utara terendam banjir

Bupati Konawe Utara, H Ruksamin (kaos putih) saat terjun ke lokasi bencana banjir yang melanada wilayah itu beberpa hari ini. Sejumlah titik jalan trans Sulawesi alami lumpuh karena tak bisa dilalui kendaraan. (foto ANTARA/Istimewa)

Kendari (ANTARA) - Hujan yang terjadi beberapa hari melanda wilayah Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Konawe Utara yang menghubungan sejumlah titik jalan trans Sulawesi mengalami banjir sehingga akses menuju daerah itu sempat alami kelumpuhan selama beberapa hari.

Bupati Konawe Utara, Dr H Ruksamin, Selasa mengatakan untuk akses jalan poros Trans Sulawesi terdapat lima titik yang masih terendam air.

"Jalan trans sulawesi yang masih terendam yakni di poros Desa Horoe Kecamatan Oheo dengan tinggi air satu meter, kemudian poros Desa Puuhialu Kecamatan Oheo dengan tingi air 50 cm," katanya.

Meskipun masih terendam air, kata bupati, untuk situasi lalulintas arus mudik masyarakat dari Sulteng ke Kendari maupun sebaliknya masih bisa menggunakan rakit yang disediakan warga sekitar dengan tarif roda empat Rp700 ribu, roda dua Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, dan untuk per orang Rp30 ribu.

Khusus di Kabaupaten Konawe, lanjut bupati, selama hujan yang terjadi sejak 1-4 Juni rumah warga yang dilaporkan terendam banjir tersebut tersebar di dua kecamatan pada sembilan desa yakni di Desa Laronanga Kecamatan Andowia sebanyak 122 rumah terendam dengan tinggi air 2 sampai 3 meter.

Desa Labungga Kecamatan Andowia sebanyak 210 rumah, satu masjid tinggi air 2 sampai 3 meter, Desa Puuwonua Kecamatan Andowia sebanyak 87 rumah, satu masjid dan tinggi air dua meter.

Desa Puusuli Kecamatan Andowia sebanyak 99 rumah, satu masjid dengan tinggi air 2 sampai 3 meter.

Kemudian untuk wilayah Kecamatan Asera Desa Tapuuwatu sebanyak 70 rumah dengan ketinggian air tiga meter bahkan 17 rumah hanyut terbawa arus sungai.

Kemudian Desa Puuwanggudu Kecamatan Asera sebanyak 100 rumah, satu masjid, dengan ketinggian air 50 cm.

Desa Wanggudu Raya Kecamatan Asera sebanyak 17 rumah dengan ketinggian air 40 cm, Desa Alawanggudu Kecamatan Asera 65 rumah dan Desa Walalindu sebanyak 13 Rumah, dam 1 gedung SMP 7 Asera juga terendam.

Warga yang terdampak banjir tersebut diungsikan ke tenda-tenda darurat yang lebih aman.

 
Banjir di Konawi Utara (foto ANTARA/istimewa)


Salurkan bantuan

Pemkab Konut, lanjut bupati telah menyalurkan bantuan tenda dan genset untuk warga korban banjir yang terjadi di daerah itu sejak Minggu (2/6).

"Sedangkan bahan makanan maupun pakaian sementara disalurkan hari ini. Kami turun bersama Wakalil bupati, Sekda, Dinas Sosial, Kapala BPBD dan beberapa SKPD Konawe Utara," katanya.

Ruksamin juga menyampaikan bahwa untuk Desa Longeo, dan Kelurahan Asera Kecamatan Asera yang sebelumnya terendam air sudah berangsur surut.

"Warga sudah melakukan pembersihan rumah masing-masing," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga saat ini mencapai 13 desa.

"Sebelumnya hanya delapan desa yang dilanda banjir, hari ini sudah meluas hingga 13 desa," kata Djasmiddin pejabat BPBD Konawe Utara.

Dikatakan, 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.

Ke-13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, dan Andowia.***3***