Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyebut di daerah itu terdapat empat titik lokasi banjir dan tanah longsor yang terpantau.
Pejabat Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto, di Parigi, Rabu mengatakan, peristiwa banjir menghantam kabupaten itu terjadi sejak sebelum lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah 2019 di lokasi berbeda dan di waktu yang berbeda pula.
"Kami sudah melakukan pemantauan di wilayah-wilayah terdampak banjir, termasuk yang terakhir di Desa Sausu Peore, Kecamatan Susu pada, Selasa (11/6)," ungkap Ariesto yang juga Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Parigi Moutong.
Dari data mereka kumpulkan, tidak ada ditemukan kerusakan yang signifikan dan korban jiwa dalam persitiwa itu, meski begitu pihaknya tetap siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Setelah pengumpulan data awal dari empat titik bencana, pihaknya masih menunggu koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk di dindaklanjuti.
"Kami masih menunggu data ril dari BPBD, jika ada kerusakan dan kerugian materi pasti kami bantu baik logistik maupun dapur umun," ujar Aristo.
Dia mengaku, persediaan logistik di gudang masih kosong dan kini pihaknya telah mengajukan permohonan untuk penyediaan logistik di Dinas Sosial Provinsi," tambahnya.
Tagana, paparnya sebagai organisasi dibawah kendali Dinas Sosial sudah disiagakan jika sewaktu-waktu terjadi bencana di wilayah Parigi Moutong.
"Kami memiliki tim rekasi cepat, jika terjadi bencana kami siap turun ke lapangan membantu proses evakuasi dan sebagainya, " tutue Ariesto.
Ada empat titik banjir di Parigi Moutong
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong, Ariesto. (Antaranews/Moh Ridwan)
