PBB (ANTARA) - Misi PBB yang memantau perjanjian damai antar pihak bertikai di wilayah Hudaidah Yaman pada Rabu mengatakan tidak mendeteksi keberadaan pasukan militer Al-Houthi di tiga pelabuhan utama sejak kelompok tersebut mundur sebulan yang lalu.
Penarikan secara sepihak kelompok Al-Houthi yang bersekutu dengan Iran dari pelabuhan, yang digunakan sebagai pintu gerbang utama bagi bantuan, perdagangan, minyak serta gandum, merupakan kemajuan paling signifikan untuk mengakhiri perang selama empat tahun sekaligus meringankan krisis kelaparan.
Namun ketegangan kembali berkobar pada Rabu setelah serangan rudal al-Houthi terhadap bandara sipil di Arab Saudi selatan melukai 26 orang dan koalisi militer pimpinan Saudi berjanji akan melakukan aksi balasan.
Koalisi Arab Saudi campur tangan di Yaman pada 2015 guna mengembalikan pemerintah yang diakui internasional, setelah dilengserkan dari ibu kota Sanaa oleh kelompok al-Houthi pada akhir 2014.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Serangan baru AS-Inggris menargetkan situs Houthi di Yaman
Selasa, 12 Maret 2024 10:15 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Italia tembak jatuh drone Houthi di Laut Merah
Senin, 4 Maret 2024 7:51 Wib
Houthi akan selamatkan kapal Inggris dengan imbalan bantuanmasuk Gaza
Senin, 26 Februari 2024 9:36 Wib
Yaman dan AS bahas dampak serangan Houthi di Laut Merah
Selasa, 6 Februari 2024 6:11 Wib
Houthi mengaku diancam oleh AS
Rabu, 31 Januari 2024 14:31 Wib
PBB peringatkan dampak krisis di Laut Merah terhadap perdagangan
Jumat, 26 Januari 2024 15:59 Wib
China sebut solusi ketegangan Laut Merah dengan akhiri konflik Gaza
Kamis, 25 Januari 2024 7:36 Wib