Kecelakaan di jalur Trans Sulawesi mudik dan balik lebaran kurang

id Lakalantas, transfer sulawesi, Parimo, sulteng

Kecelakaan di jalur Trans Sulawesi mudik dan balik lebaran kurang

Kapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, AKBP Zulham Efendi Lubis saat wawancara dengan sejumlah Jurnalis. (ANTARA/Moh Ridwan)

Sebagai jalur sentral tentunya tingkat kepadatan kendaraan sudah pasti meningkat, namun tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Situasi tetap kondusif
Parigi (ANTARA) - Kepolisian Resort Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebut angka kecelakaan lalu lintas di jalan Trans Sulawesi kabupaten itu berkurang saat arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah/2019.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Zulham Efendi Lubis, di Parigi, Kamis mengatakan selama operasi "Ketupat Tinombala" pengamanan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri angka kecelakaan di jalur Trans Sulawesi hanya tujuh kasus, empat di antaranya luka berat dan tiga lainnya luka ringan.

"Alhamdulillah musim mudik lebaran tahun ini tidak ada korban meninggal dunia, dibanding tahun lalu terdapat tiga jiwa," ungkap Efendi usai apel konsolodasi operasi Ketupat Tinombala di Polres Parigi Moutong.

Pada musim mudik dan balik lebaran 2018 berdasarkan catatan kepolisian, angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 40 persen, cukup tinggi dibanding 2019.

Khusus jalur trans Tawaeli-Toboli atau jalur kebun kopi yang saat ini masih dalam tahap perbaikan, polisi lebih meningkatkan patroli serta koordinasi di wilayah tersebut, guna mengantisipasi situasi darurat mengingat jalur tersebut sering terjadi longsor saat hujan.

Menurutnya, Parigi Moutong merupakan daerah perlintasan strategis karena menjadi titik sentral jalur penghubung antar-kabupaten di wilayah Sulawesi Tengah bahkan antar-provinsi di Pulau Sulawesi dengan panjang jalan sekitar 473 kilometer.

Sulawesi Tengah sebagai poros jalur transportasi darat menghubungkan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara dari arah utara dan Provinsi Sulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara dari arah selatan yang bisa di lalui dari Kabupaten Donggala maupun Parigi Moutong.

"Sebagai jalur sentral tentunya tingkat kepadatan kendaraan sudah pasti meningkat, namun tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Situasi tetap kondusif, " ujar Efendy.

Kapolres menjelaskan, selama masa operasi Ketupat Tinombala tidak ada insiden yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, baik itu aksi teror maupun tidak kejahatan lainnya.

Pada kegiatan pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri, kepolisian setempat mengerahkan sebanyak 101 personel di bantu TNI dan pemerintah setempat.

Dia menambahkan, apel konsolidasi selain bertujuan mengakhiri operasi Ketupat Tinombala, juga sebagai bentuk kesiapan kepolisian menghadapi sidang perselisihan hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi dimulai 14-28 Juni 2019.

"Kami ingin masyarakat senantiasa menjaga situasi keamana dan ketertiban, jagan mudah terprovokasi dengan isu-isu dan berita bohong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, " tutur Kapolres.