Pemprov minta pelaku bisnis berinovasi dan tingkatkan investasi

id komoditi

Pemprov minta pelaku bisnis berinovasi dan tingkatkan investasi

Pj Sekda Sultra, La Ode Mustari saat pantau pasar murah di Alun-Alun Kendari, Rabu (22/5/2019). ANTARA/Suparman/aa

Hanya yang menjadi kendala saat ini, hampir seluruh produk hasil pertanian, perikanan maupun hasil mutan yang di ekspor selama ini belum dilakukan langsung dari Sultra tetrapi harus transit dan melalui pelabuhan di Surabaya Jawa Timur dan Makassar Su
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara meminta para pelaku bisnis khususnya yang berada di wilayah kepulauan di Sultra terus melakukan inovasi dan meningkatkan investasi.

"Sumber daya alam kita sangat banyak, mari kita kelola bersama agar dapat memenuhi pasokan nasional dan juga memiliki daya saing di pasar ekspor, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," kata Plt Sekda Provinsi Sultra, LM Mustari saat di Kendari, Jumat.

Menurut Mustari, daerah kepulauan di Sultra memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satu komoditas yang sudah menjadi identik dengan kawasan pantai adalah komoditas kelapa yang bisa dikelola dan menghasilkan berbagai produk baik makanan, minuman, bahan kosmetik maupun untuk produk obat-obatan.

Ia menyebutkan seperti produk Tepung Kelapa atau Descoated Coconut adalah produk asal tumbuhan kelapa kini mulai menjadi target pengembangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di wilayah kepulauan.

Dikatakan, produk tepung kelapa sejak dikembangkan pada tahun 2018 kini sudah banyak diminati pasar mancanagera sehingga perlu mendapat dukungan serta komitmen bersama dengan regulasi keamanan dan instansi terkait untuk mendorong ekspor komoditas pertanian di Sultra.

"Hanya yang menjadi kendala saat ini, hampir seluruh produk hasil pertanian, perikanan maupun hasil mutan yang di ekspor selama ini belum dilakukan langsung dari Sultra tetrapi harus transit dan melalui pelabuhan di Surabaya Jawa Timur dan Makassar Sulawesi Selatan," ujarnya.

Baca juga : 
Menperin: Jepang ingin perkuat investasinya di Indonesia

Sementara Kepala Karantina Pertanian Kendari, LM Mastari mengatakan data ekspor komoditas pertanian dari sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST bahwa saat ini komoditas yang sudah dapat diekspor langsung baru Kakao dalam bentuk setengah jadi termasuk yakni tepung kelapa.

Menurutnya, Cacao Butter Produk milik PT Kalla ini telah diekspor sebanyak 360 ton ke Belanda di tahun 2018, dan tren meningkat sampai dengan Juni 2019 telah mencapai 240 ton dengan tujuan ekspor Belanda dan Jerman.

Sementara komoditas unggulan lain yang diekspor tidak langsung namun melalui Makassar dan Surabaya selama tahun 2018 adalah Kopra total 45.049, 8 ton/thn, Kakao total 4.567,2 ton per tahun, Kacang Mete Mede sebanyak 7.851 ton per , Jagung sebanyak 3.957,6 ton per tahun dan cengkih 3.043,9 ton per tahun.

Sementara itu Karantina Pertanian Kendari mencatat asal komoditas unggulan wilayah Kepulauan Sulawesi Tenggara berasal dari 9 Kabupaten masing-masing Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Muna, Muna Barat, Wakatobi, Buton Utara dan Konawe Kepulauan.

“Dengan potensi produk dan wilayah yang besar, diharapkan kedepan Pelabuhan Murhum di Baubau dapat menjadi pelabuhan ekspor,” harap Mastari.