Bank Dunia: tekanan akibat inflasi Indonesia mereda di kuartal pertama

id Bank Dunia, Inflasi

Bank Dunia: tekanan akibat inflasi Indonesia mereda di kuartal pertama

Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Frederico Gil Sander, memaparkan laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia di acara peluncuran The June 2019 edition of the Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin (1/7/2019). (Antara/Katriana)

Mencapai tingkat terendahnya sejak kuartal keempat 2009
Jakarta (ANTARA) - Bank Dunia mencatat tekanan akibat inflasi Indonesia di kuartal pertama terus mereda berkat inflasi harga makanan yang tercatat rendah.

"Mencapai tingkat terendahnya sejak kuartal keempat 2009," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Frederico Gil Sander, dalam pemaparannya di acara peluncuran The June 2019 edition of the Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin.

Inflasi, kata Sander, turun dari rata-rata 3,2 persen di kuartal keempat 2018 menjadi rata-rata 2,6 persen di kuartal pertama 2019.

Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya inflasi harga pangan menjadi rata-raya 2,2 persen di kuartal pertama 2019 dari 4,0 persen di kuartal keempat 2018.

Meski demikian, penurunan inflasi harga pangan diimbangi oleh kenaikan inflasi harga nonpangan menjadi 3,0 persen di kuartal pertama 2019 dari 2,7 persen di kuartal keempat 2018.

Sementara inflasi inti, yang tidak mencakup inflasi dari barang yang perkembangan harganya sangat bergejolak dan barang yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah, sebagian besar masih stabil pada rata-rata 3,1 persen di kuartal pertama 2019.

Sementara itu, meski harga energi tercatat lebih rendah, sejumlah harga yang diatur oleh pemerintah naik tipis menjadi 3,3 persen di kuartal pertama 2019 dari 3,1 persen di kuartal keempat 2018 akibat tingginya tarif pesawat domestik.

Sedangkan inflasi bulanan pada Mei juga meningkat 3,3 persen dibandingkan 3,1 persen pada Maret. Kenaikan tersebut disebabkan karena meningkatnya tekanan harga pangan saat bulan puasa.