Jembatan Palu V mulai dibangun, akan habiskan dana Rp59 miliar
jebatan ini sudah dirancang khusus tahan gempa karena wilayah pembangunan infrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada skala Richter per hari," kata Iskandar.
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp59 miliar untuk membiayai pembangunan Jembatan V yang membentang di atas Sungai Palu untuk akses transportasi wilayah timur dan barat ibu kota Provinsi Sulteng itu.
"Perencanaan pembangunan infrastruktur jembatan sudah dimulai sejak 2017 hingga 2018, kami telah sudah termasuk pembebasan lahan masyarakat dan tahun ini adalah proses pembangunan," kata Wali Kota Palu Hidayat pada acara peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Palu V di Kelurahan Nunu, Palu, Rabu.
Pembangunan infrastruktur jembatan sudah masuki tahap awal konstruksi, dimana paket pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu 180 hari atau enam bulan setelah peletakan batu pertama.
Menurut wali kota, jembatan menjadi kebutuhan masyarakat saat ini selain memudahkan akses trasportasi dari dan menujuh wilayah barat-timur, juga merupakan upaya pemerintah setempat mengurai kemacetan di dalam kota.
Pascagempa, tsunami dan likuefaksi melanda Palu, tingkat kepadatan kendaraan semakin bertambah apalagi jalur logistik yang membentang sekitar 7,2 kilometer di kawasan pesisir Teluk Palu ikut hancur termasuk jembatan Palu IV sebagai maskot Ibu Kota Provinsi Sulteng sehingga dilakukan pengalihan jalur ke dalam kota.
"Sebelum bencana, tingkat kepadatan kendaraan cukup tinggi, sehingga sejumlah ruas jalan dalam kota di waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan. Olehnya pemerintah mengambil langkah membangun jembatan guna memecah tumpukan kendaraan," kata Hidayat lagi.
Dia berharap pembangunan Jembatan Palu V harus dikerjakan secara profesional dan wajib bagi pelaksana untuk memperhatikan kualitas serta mempertimbangkan sisi estetika.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Iskandar Arsyad mengatakan secara teknis pembanguan Jembatan Palu V sangat sederhana dan tentunya tetap memerhatikan sisi kualitas konstruksi karena pemanfaatan infrastruktur tersebut untuk kebutuhan jangka panjang.
"Konstruksinya mengacu pada aspek-aspek kegempaan, artinya jebatan ini sudah dirancang khusus tahan gempa karena wilayah pembangunan infrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada skala Richter per hari," kata Iskandar.
Jembatan yang baru dibangun menyeberangi sungai Palu memiliki panjang sekitar 100 meter dengan tinggi dari permukaan air sekitar enam meter.
Baca juga: Pemkot lelang puing jembatan Palu IV
Baca juga: Pemerintah akan bangun kembali Jembatan Kuning Palu
Baca juga: Alimudin: telusuri dugaan aliran fee Jembatan IV Palu Rp2 miliar ke DPRD
"Perencanaan pembangunan infrastruktur jembatan sudah dimulai sejak 2017 hingga 2018, kami telah sudah termasuk pembebasan lahan masyarakat dan tahun ini adalah proses pembangunan," kata Wali Kota Palu Hidayat pada acara peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Palu V di Kelurahan Nunu, Palu, Rabu.
Pembangunan infrastruktur jembatan sudah masuki tahap awal konstruksi, dimana paket pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu 180 hari atau enam bulan setelah peletakan batu pertama.
Menurut wali kota, jembatan menjadi kebutuhan masyarakat saat ini selain memudahkan akses trasportasi dari dan menujuh wilayah barat-timur, juga merupakan upaya pemerintah setempat mengurai kemacetan di dalam kota.
Pascagempa, tsunami dan likuefaksi melanda Palu, tingkat kepadatan kendaraan semakin bertambah apalagi jalur logistik yang membentang sekitar 7,2 kilometer di kawasan pesisir Teluk Palu ikut hancur termasuk jembatan Palu IV sebagai maskot Ibu Kota Provinsi Sulteng sehingga dilakukan pengalihan jalur ke dalam kota.
"Sebelum bencana, tingkat kepadatan kendaraan cukup tinggi, sehingga sejumlah ruas jalan dalam kota di waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan. Olehnya pemerintah mengambil langkah membangun jembatan guna memecah tumpukan kendaraan," kata Hidayat lagi.
Dia berharap pembangunan Jembatan Palu V harus dikerjakan secara profesional dan wajib bagi pelaksana untuk memperhatikan kualitas serta mempertimbangkan sisi estetika.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Iskandar Arsyad mengatakan secara teknis pembanguan Jembatan Palu V sangat sederhana dan tentunya tetap memerhatikan sisi kualitas konstruksi karena pemanfaatan infrastruktur tersebut untuk kebutuhan jangka panjang.
"Konstruksinya mengacu pada aspek-aspek kegempaan, artinya jebatan ini sudah dirancang khusus tahan gempa karena wilayah pembangunan infrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada skala Richter per hari," kata Iskandar.
Jembatan yang baru dibangun menyeberangi sungai Palu memiliki panjang sekitar 100 meter dengan tinggi dari permukaan air sekitar enam meter.
Baca juga: Pemkot lelang puing jembatan Palu IV
Baca juga: Pemerintah akan bangun kembali Jembatan Kuning Palu
Baca juga: Alimudin: telusuri dugaan aliran fee Jembatan IV Palu Rp2 miliar ke DPRD